Ingin Tiru Thailand, Indonesia Pelajari Kemungkinan Turis Asing Masuk Tanpa Karantina
ERA.id - Pemerintah Indonesia mengaku tengah mempelajari kebijakan yang diterapkan Thailand terkait kunjungan turis asing ke negaranya tanpa melalui karantina.
Kebijakan Pemerintah Thailand tersebut yakni memperbolehkan wisatawan yang telah divaksin Covid-19 untuk masuk tanpa melalui karantina, atau yang dikenal dengan istilah Vaccinated Travel Lanes (VTL).
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kebijakan tersebut disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Thailand dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ke-13 pada Kamis (28/10). KTT IMT-GT digelar secara daring dan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
"Tadi disampaikan oleh Perdana Menteri Thailand, bahwa Thailand sudah membuat regulatory sandbox bahwa vaksin travel yang pergi ke Phuket tidak di quarantine. Itu sudah berlaku sejak Juni 2021 dan tentu ini menjadi pembelajaran bagi Indonesia," kata Airlangga seperti dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (28/10/2021).
Kebijakan pemerintah Thailand itu, kata Airlangga, terbukti meningkatkan jumlah wisatawan yang berkurang drastis selama pandemi Covid-19. Selain itu meningkatkan devisa dan perekonomian masyarakat sekitar.
Sementara Indonesia, baru membuka pintu bagi wisatawan mancanegara melalui Kepulauan Riau dan Bali. Pemerintah juga masih memberlakukan karantina selama lima hari bagi pelaku perjalanan internasional meskipun sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.
"Tentu kita bisa belajar dengan apa yang dilakukan dengan Thailand. Kita sudah membuka Kepri maupun Bali, tentu kita akan belajar. Sekarang kita masih memberlakukan quarantine dan juga memberlakukan PCR dan kita belum membedakan kepada (yang sudah) vaksinasi," kata Airlangga.
Lebih lanjut, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) itu mengatakan, pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terpukul sepanjang pandemi Covid-19.
Tercatat jumlah wisatawan di Brunei Darusalam-Indonesia-Malaysia-Phillipinnes East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) turun drastis dari 29,7 juta di 2019 menjadi 6,2 juta di 2020. Sementara wisatawan di kawasan IMT-GT dari 40 juta di 2019 menjadi 8,2 juta di 2020.
Oleh karenanya, dalam pertemuan KTT IMT-GT dan BUMP-EAGA, para pemimpin negara-negara di kawasan Asia Tenggara mendorong menggunaakan kebijakan VTL dan travel bubble.
"Yang terkait dengan BTL itu bisa menjadi standar baru yang dianggap ini bisa mendorong pemulihan di sektor pariwisata," kata Airlangga.