Aksi Brutal Sekelompok 'Gangster' Rusak Rumah Polwan dan Bacok Anggota Polsek Medan Timur
ERA.id - Aksi brutal sekelompok 'gangster' merusak rumah anggota polisi wanita (Polwan) di Perumahan Kalpatara Indah, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan.
Aksi tersebut terekam oleh kamera pengawas atau CCTV.
Selain merusak rumah, puluhan orang dengan mengendarai mobil itu juga menyerang Edi Susanto, suami Aiptu Surya Ningsih secara membabi buta dan membacok adiknya Aipda Eko Suqiawan.
"Mereka langsung menyerang saya, mobil hancur. Mereka pakai senjata samurai, stik golf macam-macam lah yang dibawa mereka. Mobil dihancurin, masuk juga tombak ke dalam mobil," kata Edi Susanto.
Dia menceritakan, peristiwa malam nahas itu terjadi pada Jumat 22 Oktober 2021 lalu, berawal saat Edi mendapat kabar dari istrinya bahwa rumah mereka di komplek Kalpatara Indah dikepung puluhan orang yang menaiki mobil.
Saat itu, Edi dan adiknya Aipda Eko sedang berada di luar untuk konsultasi terkait masalah hukum. Mendapat kabar rumahnya didatangi puluhan 'gangster', kakak beradik itu langsung meluncur ke komplek.
"Begitu mau masuk ke komplek, saya lihat sudah ramai kali komplek, jadi saya menepi di depan komplek," ujarnya.
Tidak lama kemudian, sekelompok orang yang sempat mendatangi dan melakukan pengrusakan di rumahnya itu melintas. Iring-iringan mobil satu persatu melintas mengarah ke luar komplek.
Namun nahas, mobil Taft yang melintas tiba-tiba berhenti. Ternyata salah seorang yang berada di mobil itu mengenali mobil Edi dan menunjuk memberi kode ke mobil lainnya.
"Ada yang tanda dengan mobil saya di mobil Taft dan nunjuk-nunjuk ke arah saya. Saat itu lah mereka langsung turun dan menyerang saya. Sebelum mereka menyerang, saya mendengar suara letusan senjata api," ungkapnya.
Panik diserang puluhan komplotan yang tidak dikenalnya itu, Edi lantas tancap gas masuk ke arah komplek perumahan berharap mendapat bantuan. Meski berhasil lepas dari amukan puluhan orang itu, dari kaca spion dia melihat adiknya ikut dikejar para pelaku.
"Adik saya dikejar pakai Kelewang, saya tidak mungkin menyelamatkannya, karena ramai sekali ada sekitar 70 orang lebih," kata Edi.
Edi berhasil masuk ke komplek, puluhan orang itu langsung tancap gas setelah menganiaya dan membacok adiknya. Aipda Eko mengalami luka bacok dan bersimbah darah.
Kasus tersebut kata Edi sudah dilaporkannya ke Polsek Medan Helvetia dengan laporan nomor STTLP/433/X/2021/SU/POLRESTABES MEDAN/SEK.MEDAN HELVETIA.
Kekinian laporan Edi itu ditarik penanganannya ke Polrestabes Medan.
"Kami dapat informasi laporan ditarik dan ditangani di Polrestabes Medan," pungkasnya.