Pemprov DKI Akui Kewalahan Atasi Banjir, Wagub Riza Patria: Tak Bisa Selesai 1-2 Periode Pemerintahan
ERA.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan persoalan banjir di Jakarta tidak bisa diselesaikan dalam satu atau dua tahun maupun dalam satu periode pemerintahan, tapi butuh waktu lama dan kerja sama semua pihak.
"Bencana banjir di Jakarta juga dipengaruhi oleh perubahan iklim," kata Riza Patria, di Balai Kota Jakarta, Senin (1/11).
Menurut Riza, persoalan banjir tidak hanya terjadi di Jakarta tapi juga di daerah lainnya di Indonesia.
"Bahkan, di Kalimantan yang penduduknya tidak padat seperti Jakarta juga ada banjir," katanya.
Di negara-negara maju seperti di Eropa, Amerika, dan China, kata dia, masih ada banjir. "Ini jadi PR bersama, karena perubahan iklim juga menjadi penyebabnya," katanya.
Riza menyebut, saat ini surutnya banjir di Jakarta sudah dalam waktu cepat. Pada tahun-tahun sebelumnya, banjir di Jakarta baru surut dalam waktu tiga sampai empat hari, tapi saat ini sudah bisa surut dalam waktu sehari, bahkan enam jam seperti yang disampaikan Gubernur Anies Baswedan.
"Pemerintah DKI Jakarta terus merevisi berbagai regulasi yang ada, serta sudah membagi ke semua jajaran instansi, kesiapsiagaan BPBD, TNI, Polri, Ormas, bahkan sudah disiapkan berbagai tempat pengungsian, logistik, perahu karet, bahkan warga juga diminta menyiapkan alat-alat antisipasi bencana," katanya.
Menurut dia, dalam persiapan infrastruktur, Pemprov DKI terus memperbaiki drainase dan memperbesar kapasitas tampung air di Jakarta, dengan menyiapkan sedikitnya 257 ekskavator yang bisa bekerja setiap hari, baik saat musim hujan, maupun tidak, untuk memastikan kemampuan tangkapan air di 13 sungai hingga 13 waduk di Ibu Kota.
Pemerintah pusat juga sedang melaksanakan beberapa proyek melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), seperti sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.
Kemudian, pembuatan waduk Cimahi dan Ciawi yang ditargetkan selesai akhir tahun 2021 untuk mengurangi debit air dari hulu.