Bus BTS Mulai Beroperasi, Bima Arya: Tak Ada Lagi Angkot
ERA.id - Bus program Buy The Service (BTS) besutan pemerintah pusat melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akhirnya resmi mulai ngaspal di Kota Bogor, saat soft launching di Balai Kota Bogor, Selasa (2/11).
Mulai dari Wali Kota Bogor Bima Arya, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti, Forkopimda hingga artis ibukota Wika Salim turut hadir dalam peluncuran bus yang dinamakan BISKITA Trans Pakuan itu.
Bima Arya mengatakan hadirnya bus ini sebagai babak baru sistem transportasi publik di Kota Bogor, termasuk perpanjangan konversi 3 angkot diganti menjadi 1 bus. Selain itu, sambung dia, ngaspalnya BISKITA Trans Pakuan ini juga menjadi tanda memulai kebiasaan dan budaya baru.
Misalnya membiasakan angkutan masal dan penumpang untuk berhenti pada tempatnya, menyetop bus di shelter, pengunaan aplikasi untuk tahu bus ada dimana, hingga membiasakan tidak buang sampah di dalam angkutan umum dan pembayaran non tunai.
"Nggak cuma bus-nya baru, kita juga mulai kebiasaan baru, budaya baru. Biasakan berhenti pada tempatnya, setop bus di shelter, nggak buang sampah di bus, membiasakan sopir nggak menggoda penumpangnya, sopir juga taat standar pelayanan hingga membiasakan pembayaran non tunai," katanya, Selasa (2/11).
Ia berharap program ini berjalan lancar hingga nanti pada akhir November bisa mengaspal 49 unit BISKITA Trans Pakuan di empat koridor se-Kota Bogor. Serta bisa diresmikan langsung Menteri Perhubungan Budi Sumadi Karya.
Bima Arya bersama stakeholder pun menyempatkan diri menjajal perjalanan dari Balai Kota Bogor menuju Ciparigi. Ia pun mengklaim dalam perjalanan BISKITA Trans Pakuan, tidak ada kendala berarti.
"Hambatan? nggak ada sih, lancar semua," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BPTJ Polana B Pramesti menuturkan, hadirnya BISKITA Trans Pakuan diharapkan tidak cuma menjadi pengganti angkot sebagai moda transportasi masal di Kota Bogor, tapi juga menjadi pilihan bagi warga yang biasa menggunakan kendaraan pribadi, untuk beralih menggunakan bus sebagai transportasi masal.
"Kita berharap nggak cuma para penumpang angkot yang pindah ke bus ini, tapi juga warga yang biasa naik (kendaraan) pribadi, untuk pindah kesini. Apalagi jadwal keberangkatan sudah jelas jadi dan banyak kemudahan lain," tukasnya.