Jokowi Kecam Pemindahan Kedubes Amerika ke Yerusalem
"Indonesia mengecam keras keputusan ini, keputusan pemindahan ini melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB," kata Jokowi saat membuka pertemuan trilateral ulama Indonesia, Afghanistan dan Pakistan di Istana Kepresidenan Bogor, seperti dikutip Antara, Jumat (11/5/2018).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mendesak Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB untuk membahas isu tersebut dan segera mengambil langkah lanjutan.
"Saya juga meminta negara lain untuk tidak mengikuti pemindahan kedutaan besarnya ke Yerusalem," tegas Jokowi.
Baca Juga : Aksi Bela Palestina Gelar Salat Subuh di Monas
Masjid Al-Aqsa, Palestina (Ilustrasi/Pixabay)
Baca Juga : 2.100 Satpol PP Amankan Aksi Bela Palestina
Menurut Jokowi, pemindahan ini mengganggu proses perdamaian dan mengancam perdamaian itu sendiri.
"Kita bersama rakyat Indonesia akan terus berjuang bersama rakyat Palestina dan Palestina kan selalu ada dalam setiap helaan nafas diplomasi Indonesia," kata Presiden.
Hari ini, sejumlah organisasi massa menggelar aksi bela Palestina sebagai respons atas pemindahan Ibu Kota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Aksi ini dimulai dengan menggelar Salat Subuh berjemaah di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Massa menunaikan Salat Subuh berjemaah tepat di depan panggung utama aksi bela Palestina tersebut. Massa terbantu dengan adanya beberapa mobil tangki air yang disediakan untuk mengambil wudu bagi yang akan melaksanakan salat. Selain itu, makanan dan minuman gratis juga disediakan untuk dikonsumsi peserta aksi.
Jokowi menyalami peserta Pertemuan Trilateral Ulama.
Baca Juga : Guatemala Akan Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem
Pada 6 Desember 2017 lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Yerusalem dan mengakuinya sebagai ibu kota Israel. Rencana pemerintah Amerika Serikat ini menuai reaksi dan kecaman dari sejumlah negara termasuk Indonesia.
Yerusalem adalah kota suci bagi tiga agama besar, yaitu Kristiani, Islam, dan Yahudi. Di kota itu terdapat situs-situs suci bagi ketiga agama tersebut, antara lain Tembok Ratapan (Yahudi), Gereja Makam Kudus (Kristen), dan Masjid Al-Aqsa (Islam).