Andika Perkasa Beberkan 8 Misi Utama Panglima TNI, dari Operasi Intelijen Hingga Diplomasi Militer
ERA.id - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menjalani fit and proper test calon Panglima TNI dihadapakan Komisi I DPR RI pada Sabtu (6/11/2021).
Dalam kesempatan itu, Andika memparkan delapan misinya jika nanti sudah dilantik sebagai Panglima TNI.
"Kami punya fokus dari 15 tugas. Pertama dan terpenting bagi saya adalah kita melaksanakan tugas TNI dengan lebih mengembalikan kepada peraturan perundangan yang ada," kata Andika.
Andika mengaku, selama ini implementasi tugas-tugas TNI masih banyak yang tak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Oleh karenanya, dia ingin mengembalikan tugas-tugas TNI agar bisa berpegang pada peraturan perundangan, khususnya Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
Kedua, mengenai operasi pengamanan perbatasan. Andika mengatakan, hal tersebut sebenarnya sudah tertuang dalam peraturan dari Kementerian Pertahanan, namun ke depannya dia akan meningkatkan kesiapsiagaan TNI dalam operasi pengamanan perbatasan.
Namun, Andika tak merinci lebih jauh tentang peningkatan yang dimaksud. Penjelasan itu akan dia sanmpaikan dalam sesi tertutup.
"Peningkatannya bagaimana, nanti detailnya saya siap menjawab pada saat sesi ini dinyatakan tertutup," kata Andika.
Ketiga, mengenai kesiapsiagaan kesatuan TNI. Menurutnya, banyak yang bisa dilakukan TNI untuk membenahi tugas-tugas opreasi militer maupun selain perang.
Misi selanjutnya adalah membenahi sektor siber. Semakin mutakhirnya teknologi membuat Andika merasa sektor ini semakin krusial.
"Kemudian untuk intelijen, khususnya di daerah-daerah yang saat ini ada gagguan keamanan maupun konflik horizontal apakah vertikal, itu juga satu hal yang menurut kami atau menruut saysa perlu mendapatkan prioritas atau fokus pada era ke depan," papar Andika.
Misi selanjutnya, kata Andika, adalah peningkatan interoperabilitas di tiga matra, yakni angkatan Darat , Laut, Udara.
Interoperabilitas tiga matra itu, kata Andika harus terus diperkuat untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan TNI. Operasi bersama tiga matra dalam kondisi saat ini, bagi Andika, adalah hal yang tak bisa dihindari.
"Penguatan integrasi, penataan organisasi pun menurut saya masih banyak ruang perbaikan di sana-sini. Saya melihat adanya kekurangan yang masih diperbaiki untuk membuat teamwork lebih bagus," kata Andika.
Terakhir, Andika menyinggung terkait diplomasi militer yang sesuai dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia. Dia mengatakan saat ini hal itu menjadi semakin penting.
"Saya lihat ini satu hal yang harus jadi perhatian saya apabila suatu saat dipercaya jadi Panglima TNI," pungkasnya.