Harga Pupuk Meroket, PDIP Minta Pemerintah Bantu Petani Sumut
ERA.id - Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) Mangapul Purba menyoroti persoalan yang dialami para petani di Sumut, misalnya terkait kelangkaan dan harga pupuk yang mahal hingga infrastruktur yang rusak.
"Harga pupuk konvensional yang ada di tengah-tengah masyarakat lebih mahal 150 persen dari harga seharusnya, sementara pupuk bersubsidi yang juga langka harganya sudah di atas rata-rata harga tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah," kata Mangapul, Rabu (10/11/2021).
Mangapul mengatakan, petani mengeluhkan tidak seimbangnya antara biaya bercocok tanam dan hasil panen yang diperoleh.
Meskipun temuan tersebut ditemukan di daerah pemilihan (dapil) X, Siantar-Simalungun, namun dia meyakini bahwa persoalan pupuk langka dan mahal juga terjadi di seluruh Provinsi Sumut.
Selain itu, kondisi infrastruktur jalan yang rusa dinilai menjadi instrumen penyebab mahalnya biaya bertani. Kondisi tersebut tak luput dikeluhkan masyarakat.
"Kondisi jalan yang rusak parah ini tentunya sangat mengganggu aktivitas petani terutama dalam mendistribusikan hasil panen ke pusat-pusat pasar, akibatnya biaya produksi menjadi meningkat, patani semakin menangis akibat jalan yang rusak ini," bebernya.
Oleh sebab itu, lanjut Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan itu, persoalan yang tengah dihadapi masyarakat khususnya petani di Sumut harus disikapi bersama sehingga dicarikan solusi oleh pemda, pemerintah pusat, yang melibatkan DPR.
Mangapul menegaskan, temuan tersebut akan menjadi perhatian Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut, yang selanjutnya akan disampaikan ke Pemerintah Provinsi Sumut dan pemerintah pusat.
"Kami akan memperjuangkan persoalan petani ini kepada pemerintah baik pusat maupun daerah agar segera menindaklanjuti, karena kondisi petani sudah sangat memprihatinkan. Kepekaan pemerintah sangat dibutuhkan untuk para petani ini, petani ini merupakan fundamental dari siklus kehidupan manusia," pungkasnya.