Bupati Gowa Adnan Bergaya Bak Bung Karno untuk Merayu Parpol?
ERA.id - Bupati Gowa, Adnan Purichta beberapa hari lalu bikin heboh karena bergaya bak Soekarno.
Aksinya saat merayakan Hari Pahlawan Nasional ini pun direspons banyak pihak di Instagram-nya.
Adnan sendiri tampak gagah memakai safari khas Bung Karno dengan kaca mata riben menutup matanya.
Walau belakangan dinilai pencitraan belaka oleh legislator DPRD Gowa sekaligus kader Gerindra, Dian Purnamasari, namun pakar politik punya pandangan lain.
Dosen Fisip Universitas Hasanuddin, Dr. Sukri menilai kalau ponakan dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo itu ingin menunjukkan identitas sebagai politisi andal jelang Pilgub Sulsel 2024.
"Makanya, ia mengindentikkan dirinya seperti Bung Karno," tutur Sukri, Jumat (12/11/2021).
Sukri menambahkan, pada dasarnya setiap politisi saat memilih untuk mengidentifikasikan diri pada sosok tertentu, dimaksudkan agar membentuk gambaran yang baik tentang dirinya.
Di sisi lain, Adnan dinilai bisa menggaet politisi atau partai yang menjadikan Soekarno sebagai patron politik, untuk membantunya mengarungi kancah politik akbar di Sulsel di waktu mendatang. Soal partai apa itu, Sukri enggan menjelaskan lebih jauh.
"Barangkali juga ingin mendapat respons dari para tokoh politik lain, yang juga menjadikan Soekarno sebagai tokoh besar," tambah Sukri.
Sukri berkata, ada hal yang harus diperhatikan oleh Adnan jika ke depan menirukan tokoh-tokoh lagi untuk menunjukkan eksistensi dirinya.
Apakah itu? Menurut Sukri, Adnan wajib pula berperan laiknya Soekarno di hadapan masyarakat banyak, terutama kepada keluarga besar Presiden Soekarno.
"Namun memang ada hal yang mesti diperhatikan, bahwa upaya menunjukkan gambaran seperti ini (Soekarno) juga akan jadi perhatian publik. Terutama dalam menilai apakah kepala daerah ini betul-betul dapat menunjukkan diri seperti tokoh tersebut atau hanya sekedar gambaran saja," cetusnya.
Toh, gambaran Soekarno menurutnya sudah dipakai sebagai booster alias pemompa untuk melambungkan nama Ketua PMI Provinsi Sulsel tersebut di kancah politik lokal.
"Meski pada dasarnya para tokoh nasional maupun daerah sudah cukup memiliki nama, namun dalam konteks yang lebih besar, mereka membutuhkan booster secara politik, yang kira-kira secara cepat dapat membantu mereka untuk mendapatkan imej tertentu yang lebih besar lagi," pungkasnya.