Banjir Berangsur Surut, Warga Medan Diimbau Tetap Siaga

ERA.id - Banjir yang terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi memicu penambahan debit air yang cukup besar dari hulu mengakibatkan peningkatan tinggi muka air daerah aliran Sungai Deli dan Babura sehingga menggenangi pemukiman warga di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara sejak Kamis (11/11) pukul 21.50 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan melaporkan saat ini banjir di sejumlah wilayah telah berangsur surut. Namun, BPBD setempat mengimbau warga setempat untuk tetap siaga apabila terjadi kenaikan debit air secara tiba-tiba berdasarkan pemantauan cuaca di lokasi terdampak.

"Banjir dengan tinggi muka air 50 sampai 160 sentimeter melanda tiga kelurahan, antara lain Kelurahan Gedung Johor di Kecamatan Medan Johor serta; Kelurahan Sei Mati dan Aur di Kecamatan Medan Maimun. Banjir turut merendam kurang lebih 427 unit rumah yang berdampak pada 2.522 jiwa," jelas Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Jumat (12/11).

Menindaklanjuti hal tersebut, BPBD Kota Medan bergerak cepat menuju lokasi kejadian dengan melakukan pendataan dan pemantauan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Kota Medan. BPBD setempat telah mengerahkan peralatan untuk mendukung proses evakuasi warga terdampak.

Berdasarkan hasil analisa prakiraan cuaca mulai 12 sampai 14 Oktober 2021, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Kota Medan untuk tiga hari kedepan berpotensi mengalami cuaca yang didominasi cerah berawan, berawan dan hujan petir. BMKG juga mengeluarkan peringatan dini hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang di sebagian wilayah Lereng Timur, Pantai Timur dan pegunungan Sumatera Utara yang dapat menyebabkan banjir, longsor dan angin kencang. Adapun kajian inaRISK juga menunjukkan wilayah Kota Medan memiliki 21 Kecamatan yang memiliki risiko bencana banjir pada tingkat sedang hingga tinggi.

"BNPB mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi dengan memantau secara berkala peningkatan debit air di sekitar daerah aliran sungai ketika curah hujan turun dengan intensitas tinggi serta melakukan pembersihan material yang menghalangi aliran sungai," ucap Muhar.