Dugaan Luhut Pandjaitan dan Erick Thohir 'Main' Bisnis PCR, Mahfud MD: Silakan Terus Diteliti dan Diaudit

ERA.id - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mempersilakan masyarakat untuk meneliti hingga mengaudit dugaan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) dan Menteri Badan Usaha Milih Negara (BUMN) Erick Thohir, dalam bisnis tes polymerase chain reaction (PCR).

"Silakan terus diteliti, dihitung, dan diaudit. Masyarakat juga punya hak untuk mengkritisi. Nanti akan terlihat kebenarannya," ujar Mahfud seperti dikutip dari keterangan tertulisnya pada Senin (15/11/2021).

Mahfud mengakui, Luhut dan Erick serta sejumlah pengusaha lainnya memang ikut mendirikan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI). Perusahaan itu didirikan tak lama setelah kasus Covid-19 diumumkan di Indonesia.

Namun PT GSI didirikan untuk membantu pengadaan alat-alat tes Covid-19. Menurut Mahfud, saat itu banyak negara sedang berebut obat-obatan hingga alat pelindung diri.

"Dalam situasi itulah banyak kelompok masyarakat merespons, termasuk Luhut Binsat Pandjaitan dan Erick Thohir yang ikut mendirikan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI)," kata Mahfud.

Luhut dan Erick, kata Mahfud pada saat itu tergerak untuk mendirikan yayasan yang tujuannya membantu masyarakat dalam pengadaan obat dan alat test Covid-19. Yayasan tersebut kemudian mendirikan PT GSI yang antara lain melakukan pengadaan PCR yang distribusinya ada yang berbayar dan ada yang digratiskan.

"Saya tak bermaksud membela LBP dan Erick, saya hanya menjelaskan konteks kebutuhan ketika dulu kita diteror dan dihoror oleh Covid-19, dan ada kebutuhan gerakan masif untuk mencari alat test dan obat," kata Mahfud.

Diberitakan sebelumnya, eks Direktur YLBHI Agustinus Edy Kristianto menyebut sejumlah menteri pemerintahan Presiden Joko Widodo terlibat bisnis tes PCR. Dia mengatakan, para menteri itu terafiliasi dengan GSI, penyedia jasa tes COVID-19.

Menurutnya, perusahaan itu didirikan oleh sejumlah perusahaan besar. Ia mengaitkan Erick dengan Yayasan Adaro Bangun Negeri yang berkaitan dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Perusahaan itu dipimpin oleh saudara Erick, Boy Thohir.

Selain itu, Edy juga menyebut nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Menurutnya, Luhut terlibat lewat PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtra, anak PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).

Dugaan ini kemudian dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA). Hanya saja, komisi antirasuah masih melakukan penelaahan untuk mengetahui apakah dugaan cari untung dari bisnis PCR sesuai dengan tugas dan fungsi mereka sesuai Pasal 11 UU Nomor 19 Tahun 2019. Jika sesuai, KPK kemudian akan menindaklanjutinya dengan melakukan klarifikasi dan mengumpulkan bukti lainnya.