Profil Erwin Aksa, Ponakan JK yang Dituduh Berbisnis PCR Menyaingi Luhut dan Erick
ERA.id - Komisaris Utama Bosowa Corporation, Erwin Aksa belakangan marak dituduh sebagai sosok yang ikut andil dalam bisnis PCR di Indonesia, menyaingi nama Luhut Pandjaitan dan Erick Thohir.
Untuk diketahui, Erwin sendiri adalah keponakan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Ibunya, Ramlah Kalla, adalah saudara dari sosok berakronim JK tersebut.
Konon, Erwin disebut mengomandoi perusahaan penyedia alat PCR, bernama SwabAja, yang telah tersebar di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Batam, Bali, dan tentunya di Makassar.
Setelah ditelusuri, SwabAja dimiliki PT Satu Laboratika Utama, anak perusahaan Grup Bosowa, yang aktif mendeteksi virus Covid-19.
Ini bukan isapan jempol belaka, sebab Erwin beberapa waktu lalu pernah menandatangani kerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mencegah Covid-19.
Dilansir dari Ping Point, Erwin Aksa tahun 2020 silam mengaku, kalau kurangnya tes Covid-19 di Indonesia membuat pihaknya menandatangani nota kesepakatan dengan LIPI.
“Tes yang dilakukan di Indonesia masih berfokus pada kasus yang sudah kondisi parah, tidak pada carrier tanpa gejala,” ujarnya.
Menurut Erwin, kapasitas tes COVID-19 harus segera ditingkatkan. “Sebelum diketemukannya vaksin, pentingnya tes ilmiah yang tepat untuk dapat dilakukan oleh pihak yang qualified,” jelasnya.
Intinya, nama Erwin di kancah bisnis nasional dan multinasional memang tak perlu lagi diragukan. Di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Indonesia, ia dapat posisi 'empuk'.
Apa itu? Ia menjadi Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Konstruksi dan Infrastruktur. Tak hanya di sana, ia juga bergabung di organisasi pengusaha, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Erwin sendiri lahir di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, 7 Desember 1975. Sejak muda, ia sudah gandrung dengan bisnis dan politik.
Sewaktu kuliah, anak dari pengusaha Aksa Mahmud ini, mengenyam pendidikan jurusan ekonomi di University of Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat.
Setelah lulus, Erwin membangun kariernya dengan menempati jabatan Executive Director & Deputy VPD PT Semen Bosowa Maros, Makassar pada 1997. Di sana, ia pun tancap gas bekerja.
Delapan tahun berselang, tepatnya di tahun 2005, Erwin Aksa jadi Direktur Utama PT Bosowa Energi.
Kariernya kian melejit, hingga pada akhirnya ia dipercaya menjadi President Director Bosowa Corporation, hingga berujung menjadi Komisaris Utama Bosowa Group.
Selama memegang tampuk kepemimpinan di Bosowa Corp, politisi Golkar ini juga meraih sejumlah penghargaan yakni Asia Pacific Entrepreneur Award (APEA) 2009, Young Entrepreneur of The Year 2009, dan Finalis Ernst&Young (EY) Entrepreneur of The Year 2010.
Bosowa Group diketahui memiliki 10 unit bisnis, yakni otomotif, semen, logistik dan transportasi, pertambangan, properti, jasa keuangan, infrastruktur, energi, media, dan multibisnis.