Yang Terjadi dari Ledakan Rusunawa Wonocolo

Sidoarjo, era.id - Tiga orang tewas. Tiga lainnya terluka parah akibat ledakan yang terjadi di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur,  Minggu (13/5) kemarin. 

Apa yang sebenarnya terjadi di unit nomor 2 lantai 5 blok B tersebut?  Kami akan jelaskan secara ringan kepada kamu. 

Di dalam unit itu ada Anton Febriyanto selaku kepala keluarga. Dia tinggal bersama Puspita Sari (istri); Rita Aulia, FA, DA dan AR (anak). Di dalam unit tersebut terdapat sejumlah bahan peledak yang siap digunakan. Malah polisi menduga kalau Anton siap mengikuti pendahulunya, Dita Supriyanto dan keluarga yang meledakkan tiga gereja di Surabaya. 

"Kita duga akan melakukan tindakan serupa seperti yang terjadi di Surabaya tapi meledak duluan," ujar Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin di lokasi kejadian, Senin (14/5/2018).

(Infografis ledakan di rusun Wonocolo/era.id)

Rencana jahat itu beruntung tidak terwujud. Tiba-tiba saja bom yang ada di unit Anton meledak. Polisi masih mencari tahu apakah bom itu sengaja meledak atau tidak. Terlepas dari itu, ledakan tadi menewaskan Puspita Sari dan Rita Aulia seketika.

Ketiga anak Anton lainnya lolos dari maut. Malah AR masih sempat membawa adik-adiknya ke rumah sakit. Belakangan mereka bertiga ini sudah dirujuk pihak kepolisian dirawat di RS Bhayangkara. 

Baca Juga : 3 Orang Meninggal dari Ledakan Rusunawa Wonocolo

Polisi kemudian menggerebek unit Anton tersebut. Polisi melihat Anton masih memegang switching bom rakitan yang membahayakan nyawa petugas. Tak mau ambil risiko, Anton langsung ditembak petugas hingga tewas. 

Seluruh jenazah sudah dibawa ke RS Bhayangkara. Termasuk sejumlah bahan peledak yang diamankan ke markas Brimob Jatim. Meski sudah aman, polisi masih melarang para penghuni untuk kembali ke unitnya lagi.

Tag: teror bom di as teroris bom surabaya