Bakal Tampil Desember, Justin Bieber Didesak Batalkan Konser di Arab Saudi, Kenapa?

ERA.id - Justin Bieber sedang menghadapi desakan agar membatalkan konsernya di Arab Saudi, yang dijadwalkan. Desakan tersebut datang dari, Hatice Cengiz, tunangan mendiang Jamal Khashogi, jurnalis yang meninggal dunia diduga karena mengkritik rezin kerajaan Arab Saudi.

Permintaan Hatice kepada Justin ini dimuat dalam Washington Post. Ia meminta Justin untuk batal konser di acara Formula One Saudi Arabian Grand Prix, yang digelar di Arab Saudi, pada 5 Desember 2021 mendatang.

"Tolong Justin Bieber Jangan Tampil di Arab Saudi," bunyi judul permintaan Hatice, dilansir dari Deadline.

Dengan batal tampil, Hatice menilai Justin akan menunjukkan pada dunia bahwa ia tidak mendukung rezin pemerintah Arab Saudi yang membunuh para pengkritik mereka.

"Itu sebagai pesan kuat kepada dunia bahwa namamu dan bakatmu tidak akan digunakan  untuk memulihkan reputasi rezin yang membunuh para pengkritiknya," kata Hatice.

Hatice juga meminta Justin untuk batal tampil demi mediang Jamal Khassogi. Ia juga berharap Justin Bieber bisa memilih keadilan dibandingkan dengan tetap tampil dan menghasilkan uang.

"Jangan bernyanyi untuk para pembunuh Jamal. Tolong angkat bicara dan kutuk pembunuhnya, Mohammed bin Salman. Suaramu akan didengar semua orang. Jika kamu menolak menjadi pion, pesanmu sangat keras dan jelas bahwa tidak tampil untuk diktator dan memilih keadilan serta kebebasan daripada uang," ungkap Hatice.

Sementara itu, Jamal Khassogi sendiri merupakan kolumnis Washington Post, dan kritikus rezim kerajaan Arab Saudi yang menghilang di gedung Konsulat Instanbul. Pada 2018 lalu, Turki membeberkan bahwa Jamal dibunuh dalam waktu singkat.

Informasi tersebut diungkap oleh seorang sumber yang sudah mendengarkan semua rekaman audio dari momen terakhir Jamal sebelum meninggal. Tak hanya itu, pejabat Turki juga menyampaikan bahwa saat muncul di gedung konsulat, Jamal langsung dicegat dan ditangkap oleh agen.

Usai itu, Jamal langsung dipukuli, disiksa, dan bahkan jari-jarinya diputuskan. Dalam laporan penyelidikan Amerika Serikat disebut bahwa Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman  terlibat dalam pembunuhan Khashoggi, namun ia sudah membantah hal itu.