Ledakan di Mapolrestabes Surabaya Ganggu Aktivitas Perkantoran
"Kalau terganggu dan terpengaruh pasti, karena faktanya demikian dan tidak ada aktivitas lagi, khususnya di kantor saya," ujar Direktur Arayme Bisnis Profit, Yoesteyfan Hedyansyah kepada wartawan, seperti dilansir Antara, Senin (14/5/2018).
Seluruh karyawan di perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi tersebut dipulangkan karena kondisi perkantoran yang sangat tidak kondusif. Pasalnya karyawan maupun keluarganya khawatir dan menanyakan kabar masing-masing.
"Saya minta izin ke polisi, apakah boleh karyawan saya pulangkan, dan diperbolehkan. Ini agar keluarga di rumah juga tidak panik," ucapnya.
Saat ledakan terjadi, Yoesteyfar sedang berada di kantornya yang berada di sisi utara Mapolrestabes di Jalan Cendrawasih.
Saat mendengar ledakan ia berpikir, ledakan tersebut berasal dari bom. Pasalnya ia masih trauma karena insiden ledakan di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5).
Baca Juga : Pengebom Malpolrestabes Surabaya Tewas, Tubuhnya Pecah
Karyawannya dan karyawan perkantoran lain di sekitarnya pun berhamburan ke luar. Namun oleh aparat keamanan mereka diminta untuk kembali ke kantor dan arus lalu lintas ditutup total dengan dipasang garis polisi serta penjagaan ketat polisi.
"Karena kondisi pekerjaan dan karyawan sudah tidak kondusif maka saya putuskan untuk dipulangkan," ujarnya.
Sebelumnya, sekitar pukul 08.50 WIB terjadi insiden ledakan di pintu masuk atau tepat di pos polisi yang diduga menggunakan bom kendaraan.
Polda Jatim masih melakukan identifikasi termasuk memastikan jumlah korban luka atau meninggal dunia terhadap kejadian tersebut, baik dari unsur anggota Polri, masyarakat maupun terduga pelaku.
Baca Juga : Bom Gereja Surabaya, 18 Orang Meninggal Dunia
Infografis (era.id)