Pernah Viral di Sampul Majalah National Geographic, Begini Nasib Gadis Berjuluk 'Afghan Girl' Sekarang
ERA.id - Sharbat Gula, yang dikenal sebagai "Afghan Girl" bermata hijau dari sampul majalah National Geographic 1985, telah menerima perlindungan di Italia. Perlindungan itu diberikan langsung oleh PM Italia Mario Draghi.
Permohonan perlindungan tersebut diajukan oleh Sharbat Gula setelah Afghanistan diambil alih oleh Taliban. Italia melakukan organisir evakuasi Gula sebagai tanggapan atas permintaan tersebut. Di mana permintaan itu dilakukan oleh niralaba yang telah bekerja di Afghanistan setelah pengambilalihan Taliban.
"Pada tahun 1985, berkat fotografi Steve McCurry, yang tahun sebelumnya telah menggambarkan dia sangat muda di sebuah kamp pengungsi di Peshawar untuk sampul Majalah National Geographic, Sharbat Gula memperoleh ketenaran global, sampai melambangkan perubahan dan konflik fase sejarah yang Afghanistan dan rakyatnya lalui," kata Mario Draghi dalam pernyataan resminya, dikutip CNN, Jumat (26/11/2021).
Menurut Kepresidenan Dewan Menteri, Gula saat ini berada di kota Roma. Pemerintah Italia akan membantu membuatnya terintegrasi ke dalam kehidupan di Italia.
"Perdana Menteri mengambilnya sendiri dan mengatur pemindahannya ke Italia dalam konteks yang lebih luas dari program untuk evakuasi warga Afghanistan dan rencana pemerintah untuk penerimaan dan integrasi mereka," lanjut pernyataan itu.
Wanita bermata hijau itu terkenal di dunia internasional setelah fotografer perang Steve McCurry memotertnya ketika berusia 12 tahun. Saat itu Gula berada di sebuah kamp pengungsian hampir empat dekade lalu.
Dari foto yang diabadikan McCurry di tahun 1984, wajah dengan mata hijau itu muncul di sampul majalah National Geographic setahun kemudian. Namun setelah bertahun-tahun berlalu, keberadaan Gula tidak diketahui.
McCurry yang saat itu mengabadikan wajahnya pun mencoba untuk mencarinya kembali hingga berhasil menemuinya di tahun 2002. Pada tahun 2014, Gula muncul di Pakistan namun dia memilih untuk bersembunyi karena dituduh membeli kartu identitas Pakistan palsu.
Gula saat itu bahkan dideportasi ke negara asalnya yaitu Afghanistan. Dia diterbangkan ke Kabul di mana presiden menyelenggarakan resepsi untuknya di istana presiden dan memberikannya kunci apartemen yang baru.
Pada tahun 2016, McCurry sempat membagikan kisah di balik foto tersebut. Menurutnya saat itu Gula memiliki penampilan yang luar biasa dengan tatapan yang tajam.
Namun saat mengambil foto Gula, McCurry berada di kerumunan orang dengan debu yang berterbangan. Foto itu disebutkan oleh McCurry diambil dengan kamera analog, yang tidak bisa diketahui bagaimana hasilnya.
"Ada kerumunan orang di sekitar kami, debu berputar-putar, dan itu terjadi sebelum kamera digital dan Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dengan film itu," kata McCurry.
Untungnya setelah foto itu dicetak, McCurry berhasil mengembangkannya dan membuat foto itu menjadi sangat istimewa. Dia pun menunjukkan ke editor di National Geographic atas karya yang diambilnya.
"Saya menunjukkannya kepada editor National Geographic, dan dia melompat berdiri dan berteriak, 'itu sampul kami berikutnya'," tutupnya.