Habiskan Berkilo-Kilo Udang dan Daging Babi, Restoran All You Can Eat di China Black List Seorang Pria Makan di Restorannya
ERA.id - Sebuah restoran BBQ all you can eat di China melarang seorang pria mengunjungi restorannya. Pria itu dilarang setelah menimbulkan kerugian lantaran terlalu banyak makan.
Seorang penyiar makanan asal China Tuan Kang mengaku dirinya telah masuk daftar hitam dari restoran all you can eat. Dia dilarang makan di restoran Handadi Seafood BBQ Buffet, yang terletak di kota Changsha China.
Menurut laporan, Tuan Kang banyak mengkonsumsi makanan di restoran tersebut. Dia tercatat menghabiskan 1,5 kg trotter babi (kaki babi) pada kunjungan pertamanya. Lalu, di kunjungan keduanya dia menghabiskan 3,5 hingga 4 kg udang yang mengejutkan pemilik restoran.
"Setiap kali dia datang ke sini, saya kehilangan beberapa ratus yuan,” kata pemilik restoran dikutip Hunan TV via BBC, Jumat (26/11/2021).
Pemilik restoran mengaku bingung sekaligus tidak menyangka akan hal itu. Pemilik restoran mengklaim bahwa Kang menghabiskan seluruh nampan berisi kaki babi, minum 20-30- botol susu kedelai, dan menggunakan nampan untuk mengambil semua udang.
"Bahkan ketika dia minum susu kedelai, dia bisa minum 20 atau 30 botol. Ketika dia makan kaki babi, dia menghabiskan seluruh nampannya. Dan untuk udang, biasanya orang menggunakan penjepit untuk mengambilnya, dia menggunakan nampan untuk mengambilnya," ucapnya.
Mengingat adanya kerugian tersebut, pemilik restoran telah memasukkan semua streming langsung dan influnecer makan ke daftar hitam, termasuk Kang.
Kejadian ini pun viral di platform media sosial China, Weibo. Bahkan kisah Kang menarik lebih dari 360 juta tampilan. Banyak pengguna Weibo yang menunjukkan kesedihan mereka atas kejadian tersebut.
Beberapa diantaranya menanyakan tentang pemilihan konsep all you can eat, yang seharusnya mengizinkan pengunjung untuk makan sepuasnya. Menurut beberapa pengguna, tindakan restoran itu adalah pelanggaran kontrak antara konsumen dan restoran.
Kang mengklaim bahwa restoran itu melakukan tindakan diskriminatif terhadap orang yang biasa makan banyak. Dia juga menanyakan tentang masalah yang ditimbulkan di restoran tersebut.
"Saya bisa makan banyak, apakah itu salah?" kata Kang.
Tahun lalu pemerintah China mulai menindak influencer makanan dan video semacam itu akan dilarang di negara tersebut. Hal itu terjadi setelah Presiden Xi Jinping meminta orang-orang untuk melawan limbah makanan.
Presiden Xi Jinping juga meluncurkan kampanye untuk mengurangi pemborosan makanan tahun lalu, di tengah kekhawatiran kekurangan makanan selama pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung.