Duh, Puluhan Ribu Orang Dicabut Kepesertaannya dari Program Prakerja

ERA.id - Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja mencatat hingga November 2021, 86.878 orang sudah dicabut kepersertannya.

Jumlah ini turun hingga 81 persen, dibandingkan pada gelombang pertama Kartu Prakerja pada 2020 yang mencapai 478.619 orang.

"Kami bersyukur, pada tahun ini jumlah kepesertaan penerima Kartu Prakerja yang dicabut karena tak kunjung mengikuti pelatihan pertama turun drastis, hingga 81 persen," ujar  Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari melalui keterangan tertulisnya, Minggu (28/11/2021).

Untuk diketahui, kepesertaan Program Kartu Prakerja bisa dicabut apabila peserta tak memilih pelatihan hingga 30 hari sejak terpilih sebagai penerimta manfaat.

Hal ini tertuang dalam Pasal 20 ayat 2 dan 3 pada Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No 11/2020.

Berkaca dari banyaknya jumlah kepersertaan yang dicabut, Denni mengingatkan kepada peserta Kartu Prakerja gelombang 22 untuk segera melakukan pembelian pelatihan.

Sebagai informasi, batas terakhir pembelian pelatihan untuk peserta Kartu Prakerja gelombang 22 jatuh pada 30 November 2021.

"Kami mengingatkan Sobat Prakerja, khususnya peserta Gelombang 22, bahwa batas pembelian pelatihan Kartu Prakerja untuk menghabiskan saldo pelatihan ada pada 30 November 2021 dan batas penyelesaian pelatihan pertama Kartu Prakerja pada 4 Desember 2021," kata Denni.

Denni Purbasari menekankan, Kartu Prakerja memang berbeda dengan program pemerintah lain di masa pandemi, termasuk pada bantuan-bantuan sosial lainnya.

Selain 100 persen digital, Program yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan angkatan kerja Indonesia ini punya karakteristik khusus yakni sifatnya ‘cash plus’.

"Beda dengan program perlindungan sosial yang lain, Program Kartu Prakerja ini memberi cash plus, di mana insentif uang diperoleh setelah pelatihan. Jadi ada aspek pengembangan human capitalnya,” terangnya.

Saat ini Program Kartu Prakerja menawarkan 571 pelatihan yang disediakan oleh 181 lembaga pelatihan yang memenuhi syarat melalui 7 platform digital.

Dari 22 gelombang pendaftaran yang dibuka sejak 11 April 2020, telah ditetapkan sebanyak 11,4 juta orang penerima Kartu Prakerja dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota se-Indonesia.