Airlangga Hartarto Terpikat Potensi Ekonomi dalam Pesantren
ERA.id - Indonesia memiliki peran besar dalam keuangan syariah global. Potensi ekonomi ini dapat dilihat dari jumlah pesantren di Indonesia sangat banyak.
Besarnya potensi pesantren itu ternyata dilirik pemerintah, dan dinilai bisa mendorong mendorong pertumbuhan ekonomi melalui inklusi keuangan.
Menanggapi itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang diwakili oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Iskandar Simorangkir mendatangi Pondok Pesantren Persis Rancabango dan Pondok Pesantren Fauzan di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Jumat (26/11) silam.
Di sana, ia menjelaskan beberapa program yang bisa mendukung pemberdayaan Pondok Pesantren agar bisa mandiri sekaligus memberdayakan masyarakat di sekitarnya.
"Ini merupakan awal dalam mengakselerasi inklusi keuangan dengan memfungsikan Pondok Pesantren selain sebagai lembaga dakwah, tetapi juga bisa memberdayakan ekonomi para santrinya, para kyai dan masyarakat di sekitar Pondok Pesantren. Diharapkan ini bisa meningkatkan kesejahteraan para santri, para kyai, dan masyarakat di sekitar pondok pensantren,” kata Deputi Iskandar.
Sebagai informasi, inklusi keuangan di Indonesia pada masa pandemi terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2020 kepemilikan akun sebanyak 61,7 persen dan penggunaan akun sebesar 81,4 persen.
Hal ini sejalan dengan penggunaan uang elektronik berbasis seluler yang meningkat hampir 2,5 kali lipat menjadi 11,7 persen pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2018 yang hanya 4,7 persen.
“Inklusi keuangan itu berarti semua masyarakat harus tersentuh dengan pelayanan keuangan. Masyarakat kelompok atas dan kelompok bawah tidak dibedakan dalam pelayanan keuangan, semua sama. Dengan ini, diharapkan semua Pondok Pesantren dapat menjadi motor penggerak ekonomi nasional,” lanjut Deputi Iskandar.
Mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir, Deputi Iskandar Simorangkir menutup sambutannya dengan menegaskan bahwa sektor ekonomi dan kesehatan adalah dua hal yang tak terpisahkan dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Pemerintah terus menangani pandemi ini dari hulu hingga ke hilir.
“Pada kesempatan ini, atas nama Bapak Menko Perekonomian, menghimbau agar kita semua tetap menerapkan 3M dan protokol kesehatan yang ketat. Karena aspek kesehatan ini juga penting sekali,” pungkas Deputi Iskandar.