Warga Diminta Jauhi Lokasi Penggerebekan Teroris
This browser does not support the video element.
Dari yang dilihat era.id, Selasa (15/5/2018), polisi sejak pukul 20.30 WIB, polisi sudah menyuruh warga menjauh dalam radius 100 meter. Polisi meminta warga jangan ada yang berdiri di tempat yang ada atapnya.
Tim damkar juga sudah bergegas masuk. Termasuk mobil gegana yang sudah bersiap sejak lama di lokasi penggerebekan.
Sekitar pukul 20.45 WIB, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tiba-tiba saja nongol di lokasi penggerebekan. Dia datang dengan mengenakan rompi antipeluru. Sama seperti warga yang lain, Risma pun tidak bisa mendekat karena sudah dikawal polisi.
Warga sekitar bercerita, kalau terduga teroris yang terlibat baku tembak di Jalan Sikatan IV, Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya adalah satu keluarga. Sehari-hari mereka berjualan arem-arem dana puding.
Kata warga, nama terduga teroris itu adalah Teguh (suami) atau Dedy Sulistianto dan Yanti (istri). Ningsih, salah seorang warga, kebetulan tinggal satu kosan dengan mereka. Teguh dan Yanti punya tiga orang anak yang masih kecil-kecil.
Warga lainnya, Kolil menceritakan, baku tembak terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Dan dia mendengar setidaknya ada 10 bunyi tembakan. Kolil sempat juga melihat ada kejar-kejaran antara polisi dan keluarga ini.