Status Gunung Agung Meningkat, Bandara Ngurah Rai Ditutup 24 Jam

Jakarta, era.id - Erupsi Gunung Agung makin berkembang hingga berstatus Awas level 4. Akibatnya, bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup sekitar pukul 07.00 WITA. 

"Selama 24 jam ke depan bandara ditutup. Berlaku sejak, sekitar pukul 07.00 WITA," ujar Communication Head and Legal Section Head Bandara Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim kepada era.id, Senin (26/11/2017). 

Penutupan bandara di Pulau Dewata ini dikarenakan ruang udara terhalang abu vulkanik. Partikel abu vulkanik telah memenuhi ruang terbang mulai dari pukul 05.00 WITA. 

"Pesawat terhalang terbang karena debu vulkanik. Debunya menutup air space Ngurah Rai sampai dua level," lanjutnya.

Meningkatnya status Gunung Agung sejak Selasa (21/11) memang berdampak pada penerbangan dari dan menuju Bali. Pada Minggu (26/11), dari pukul 00.00 WITA hingga pukul 16.00 WITA tercatat 16 penerbangan dari Ngurah Rai dibatalkan.

Arie menjelaskan, pada Minggu (26/11), maskapai Indonesia AirAsia paling banyak membatalkan penerbangannya akibat erupsi Gunung Agung. Sebanyak lima penerbangan Indonesia AirAsia tercatat batal terbang hingga batas waktu tertentu.

Sementara untuk maskapai lain, pembatalan terbang meliputi tiga penerbangan Virgin Air, tiga penerbangan Garuda Indonesia, dua penerbangan Cathay Dragon, satu penerbangan Thai Lion Air, dan dua penerbangan Cathay Pacific.

Menurut Arie, keputusan status penerbangan di Bandara Ngurah Rai diserahkan kepada komunikasi internal maskapai penerbangan. Umumnya, berupa pemberitahuan email atau Disruption Notification Advice Airline ke penumpang.  

"Dari bandara akan mensupport maskapai di bandara. Sementara dari maskapai telah menerapkan Disruption Notification Advice Airline," kata Arie.

Ketika ditanya mengenai jumlah maskapai penerbangan yang gagal terbang dari dan menuju Bali pada Senin (27/11), Arie mengatakan masih melakukan pendataan.

 

Tag: