Bikin Haru, Warga Curhat ke Jokowi Saat Tinjau Semeru: Ibu Saya Korban Meninggal Pak
ERA.id - Presiden Joko Widodo meninjau langsung lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyempatkan diri mengunjungi tenda pengungsian di Lapangan Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Saat melakukan peninjauan di tenda pengungsian, salah seorang warga ada yang berusaha untuk mendekati Jokowi.
Sambil merekam kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu, warga tersebut menceritakan bahwa ibunya merupakan salah satu korban meninggal saat erupsi Gunung Semeru beberapa waktu lalu.
"Pak, salam pak. Sudah jadi korban ibu saya, pak, meninggal juga," kata warga tersebut dikutip dari video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (7/12/2021).
Dalam video tersebut, terlihat Jokowi sempat berhenti dan memberi perhatian pada warga tersebut. Mantan Wali Kota Solo itu pun mengucapkan belasungkawa atas kejadian yang menimpa keluarga warga tersebut.
"Nggih. Innalillahi," jawab Jokowi.
Selain mengunjungi tenda pengungsian, Jokowi juga meninjau lokasi yang paling terdampak akibat erupsi Gunung Semeru.
Menurut Jokowi, pemerintah terbuka atas kemungkinan relokasi penduduk dari permukimannya saat ini.
"Maupun kemungkinan relokasi dari tempat-tempat yang kita perkirakan berbahaya untuk dihuni kembali. Tadi saya dapat laporan kurang lebih 2.000-an rumah yang harus direlokasi. Ini segera akan kita putuskan di mana relokasinya dan saat itu juga akan segera kita bangun. Saya kira semua sudah siap," kata Jokowi usai meninjau lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru.
Untuk diketahui, Gunung Semeru yang terletak di dua kabupaten di Jawa Timur yaitu Kabupaten Malang dan Lumajang mengalami erupsi pada 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB. Gunung itu mengeluarkan lava pijar, suara gemuruh serta asap pekat berwarna abu-abu.
Berdasarkan data BNPB, ada 15 orang korban meninggal dunia hingga Senin (6/12/2021) dengan rincian sebanyak 8 jiwa teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 7 lainnya di Kecamatan Candipuro.
Sedangkan jumlah warga yang masih dinyatakan hilang sebanyak 27 orang dan jumlah warga terdampak adalah 5.205 jiwa.
Sementara warga yang mengungsi berjumlah 1.707 jiwa yang tersebar di 19 titik.
Data sementara menyebutkan rumah terdampak berjumlah 2.970 unit, fasilitas pendidikan terdampak langsung 38 unit, jembatan putus 1 unit (Gladak Perak yang berada di Desa Curah Kobokan, penghubung antara Lumajang dan Malang).