Tolak Gratifikasi dengan Nilai Jutaan Rupiah, Operator Sekolah di Kota Tangerang Dapat Penghargaan Dari KPK
ERA.id - Siapa sangka seorang operator sekolah mendapatkan penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi, sebagai Pelapor Gratifikasi Inspiratif Tahun 2021. Ialah Khaerullah, operator sekolah SDN Panunggangan Barat 4 sang penerima penghargaan.
Dalam kesehariannya sebagai operator sekolah, ia bertugas untuk menginput data-data keperluan guru maupun data nilai murid-murid, mulai dari pukul tujuh pagi hingga siang hari, Senin sampai Jumat.
Khaerullah mengatakan bahwa ia menerima gratifikasi tidak lebih dari sekali, dengan jumlah hampir lima juta rupiah selama beberapa kali dari kolektif orang tua wali murid yang telah mendapatkan dana bantuan siswa.
“Jadi, awalnya saya inisiatif untuk membuat laporan bantuan dana siswa ke pemerintah, dengan jumlah 100 siswa yang diterima. Dari 100 siswa ini, ada beberapa orang tua secara kolektif mengumpulkan uang sekitar satu juta rupiah untuk diberikan kepada saya sebagai tanda terima kasih, tetapi langsung saya tolak,” ujarnya.
Setelah beberapa kali menolak, akhirnya ia membuat surat untuk menolak gratifikasi dalam bentuk apapun dan diunggah ke aplikasi Gratifikasi Online milik KPK. Akhirnya pada 6 Desember 2021, Khaerullah dipanggil ke gedung KPK untuk menerima penghargaan tersebut.
“Proses dari pelaporan hingga dipanggil itu cukup lama. Kurang lebih dua bulan. Awalnya, keluarga agak bertolak belakang dengan sikap saya yang melaporkan gratifikasi ini ke KPK. Tapi, setelah diberikan penjelasan akhirnya mereka mendukung,” ungkapnya.
Pria 30 tahun itu pun mendapatkan dukungan penuh dari sang istri yang dari awal menemaninya, hingga datang ke gedung KPK bersama-sama. “Alhamdulillah istri mendukung penuh karena saya selalu berkomunikasi tentang apa pun. Jadi, perihal gratifikasi ini juga istri tahu dan mendukung apa yang saya lakukan,” tuturnya.
Ia juga tidak menyangka mendapatkan banyak apresiasi dari rekan-rekan guru bahkan hingga Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah memberikan apresiasi kepadanya.
“Alhamdulillah, banyak sekali apresiasi yang saya dapatkan. Bahkan dari Bapak Wali Kota Tangerang saya diberikan beasiswa untuk menyelesaikan pendidikan S1 dan satu unit laptop untuk menunjang pendidikan saya,” pungkasnya.
Di luar kesehariannya sebagai operator sekolah, Khaerullah juga mengurus sebuah fan base klub sepak bola yang ia gemari. Ia merupakan seorang ketua umum bagi fan base klub asal Inggris, Manchester City di Kota Tangerang.
“Selain menjadi operator, di luar jam kerja saya juga seorang bendahara RT, selain itu saya juga pembina umum untuk fan base Manchester City di Kota Tangerang. Banyak kegiatan yang sebenarnya kami lakukan sebagai fan base seperti santunan dan sebagainya, tetapi harus kami hentikan sementara selama pandemi ini,” katanya.
Khaerullah berharap, seluruh masyarakat dapat mengerti bahwa gratifikasi itu dilarang dan pegawai serta instansi pun diharapkan untuk lebih transparan kepada masyarakat.