Dari Ramyeon hingga Crispy Chicken, Inilah 5 Fakta Unik di Balik Popularitas Jajanan Khas Korea
ERA.id - Zaman sekarang, siapa yang tidak asing dengan ragam kuliner khas Korea Selatan? Mulai dari produk makanan dan minuman instan, hidangan panggang khas Korea, hingga jajanan street-food yang tidak jarang membuat kita yang jauh ini ngiler.
Beragam menu bahkan sempat naik daun karena sering muncul di serial drama Korea favorit masyarakat. Nah, tahukah kamu, di balik lezatnya makanan tersebut terdapat cerita unik yang mencerminkan budaya dan tradisi masyarakat Korea Selatan?
Leo Bernandus Gomulya, Director of Nikmat Group Gildak mengatakan sudah bukan rahasia lagi, kepopuleran budaya Korea Selatan begitu menyita perhatian masyarakat, tidak terkecuali di Indonesia. Selain hadir untuk memberikan berbagai pilihan hidangan Korea dengan harga yang terjangkau.
Mengaku pengikut budaya pop Korea Selatan? Yuk, simak 5 cerita unik di balik jajanan khas Korea Selatan berdasarkan rilis dari Gildak yang diterima oleh ERA.id.
1. Santap ramyeon hangat di atas tutup panci
Hidangan satu ini merupakan sebutan untuk sajian mie rebus instan di Korea Selatan. Berbeda dengan orang Indonesia ketika menyantap mie instan, masyarakat Korea Selatan menyajikan ramyeon dengan cara yang unik. Buat kamu yang akrab dengan serial drama Korea, pasti sering lihat cara memakan ramyeon dengan menaruhnya di atas tutup panci, ketimbang piring atau mangkuk.
Ternyata, cara ini dilakukan agar hidangan ramyeon yang hendak disantap bisa terjaga kehangatannya karena tutup panci yang panas. Coba juga menu Daegu Ramyeon dari Gildak, yaitu ramyeon goreng lezat yang tidak kalah menggugah. Jangan lupa tambahkan topping telur agar semakin nikmat.
2. Tteokbokki, hidangan mewah tempo dulu
Jajanan khas Korea satu ini terbuat dari olahan kue beras atau ‘tteok’ yang kenyal dan dicampur dengan saus cabai merah dengan rasa manis, pedas, dan gurih dari saus gochujang. Dulunya, hidangan ini merupakan hidangan mewah yang hanya disajikan di lingkungan kerajaan. Saking bersejarahnya, di Kota Daegu sampai ada Museum Tteokbokki.
Seiring berjalannya waktu, tteokbokki akhirnya bisa juga disantap oleh masyarakat sipil karena tersedia di sepanjang jalan dalam bentuk warung kaki lima. Kalau kamu mengaku penggemar budaya Korea, tentu belum afdol rasanya kalau belum pernah mencicipi yang namanya Tteokbokki.
3. Odeng dan oden, serupa tapi tak sama
Sering disebut sebagai fish cake, odeng dapat kamu temui di banyak kaki lima apabila berkunjung ke Korea Selatan. Terbuat dari lembaran olahan ikan, hidangan ini memiliki rasa gurih dan disajikan dengan tusukan panjang dan besar. Sebagai salah satu jajanan tradisional Korea Selatan, ternyata odeng sudah eksis sejak masa penjajahan Jepang di Korea.
Jepang sendiri memiliki santapan fish cake yang bernama oden. Meski terdengar mirip, keduanya memiliki perbedaan dari segi bentuk, dimana oden tidak ditusuk dan malah sering disajikan sebagai salah satu bahan shabu-shabu.
4. Beli corn dog, atau hot dog?
Beberapa dari kamu mungkin tidak asing dengan hidangan corn dog yang sebenarnya diadaptasi dari resep kuliner modern asal Amerika Serikat. Meski akrab disebut sebagai corn dog, warga Korea ternyata kerap menyebut hidangan ini sebagai hot dog. Makanya, bagi kamu yang akan berwisata kuliner ke Korea Selatan, jangan sampai salah sangka, ya.
Di Korea Selatan, alih-alih menggunakan tepung jagung, corn dog dibuat dengan menggunakan tepung beras dan air. Berisi sosis dan keju, corn dog di Korea juga kerap dipadukan dengan kentang goreng atau mie agar semakin nikmat.
5. Stay up to date dengan Crispy Chicken Korea
Meski sering dikaitkan dengan budaya Korea Selatan, sebenarnya menu ayam goreng Korea ini baru muncul pada beberapa tahun silam. Dahulu, ketika perekonomian Korea sedang sulit, ayam goreng jarang sekali tersaji di meja-meja makan.
Namun, seiring memulihnya perekonomian Korea, restoran ayam goreng Korea pun kian menjamur dan menjadi pilihan masyarakat. Bahkan beberapa kali menu ini sempat tertangkap kamera di berbagai serial drama Korea.