Teruntuk Warga dan Camat di Makassar, BPBD Berpesan: Siaga Banjir!
ERA.id - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Achmad Hendra Hakamuddin meminta camat di daerah rawan banjir untuk kembali bersiaga selama sepekan menyusul hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi pekan ini.
"Diharapkan para camat untuk selalu standby dan memonitoring daerah masing-masing serta melaporkan secara periodik perkembangan terbaru di wilayahnya," papar Hendra di Makassar, Minggu.
Ia menambahkan, sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan dengan intensitas tinggi, sedang akan terjadi pada 14-18 Desember 2021, sehingga masyarakat dan pejabat kecamatan tetap waspada dan siaga terjadi banjir susulan.
Dari data BPBD Makassar, tercatat ada enam kecamatan masuk dalam kategori rawan terendam banjir, seperti Kecamatan Biringkanaya, Tamalate, Manggala, Panakukang, Tamalanrea dan Rappocini.
Sebelumnya, seluruh pengungsi yang terdampak pascabanjir pada enam kecamatan di lokasi pengungsian banyak yang sudah pulang ke rumah masing-masing.
Kendati genangan banjir sudah surut, namun Pemerintah Kota Makassar melalui BPBD meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya kembali hujan dengan intensitas tinggi di wilayah kota.
Selain itu, informasi peringatan dini dari BMKG tentang adanya fenomena La Nina dampaknya masih mengintai wilayah Indonesia dan diperkirakan masih akan berlangsung hingga Februari tahun 2022.
Sebelumnya, banjir melanda pada enam kecamatan saat intensitas hujan tinggi, berlangsung sejak 5-7 Desember 2021 hingga menyisakan genangan air dan banjir pada beberapa wilayah kota pada 8 Desember 2021.
Puncaknya, pada 9 Desember 2021, tercatat sebanyak 6.102 jiwa mengungsi pada 58 titik pengungsian tersebar di lima kecamatan.
Berdasarkan data rekapitulasi jumlah pengungsi mulai 7 Desember tercatat sebanyak 3.206 jiwa, dengan 34 titik pengungsian tersebar di enam kecamatan yaitu, Kecamatan Biringkanaya, Manggala, Tamalanrea, Panakukang, Tamalate, dan Rappocini.
Selanjutnya, 8 Desember, jumlah pengungsi kembali bertambah sebanyak 4.089 jiwa, dengan titik pengungsian juga bertambah sebanyak 55 titik tersebar di lima kecamatan terdampak yaitu di Kecamatan Biringkanaya, Manggala, Tamalanrea, Panakukang, dan Tamalate.
Puncaknya, 9 Desember 2021, tercatat jumlah pengungsi bertambah sebanyai 6.102 jiwa, begitupula titik pengungsi ikut bertambah menjadi 58 titik pengungsian di lima kecamatan.
Namun, pada 10 Desember, jumlah pengungsi mulai berkurang. Terdata sebanyak 1.328 jiwa, dengan lokasi pengungsian tersisa 26 titik tersebar hanya di tiga kecamatan, seperti Kecamatan Biringkanaya, Manggala dan Panakukang.
Meski demikian, dilaporkan pada 11 Desember 2021, pengungsi masih bertahan di lima lokasi pengungsian Kecamatan Manggala sebanyak 176 jiwa.