Sebut Sinterklas Bukan Sosok Nyata, Uskup di Italia Habis Diprotes
ERA.id - Seorang Uskup di Sisilia, Italia meminta maaf usai menyebut sinterklas tidak nyata. Dia mengaku kecewa sekaligus menyesal telah melakukan hal itu di depan anak-anak.
Keuskupan Nato lewat Pastor Alessandro Paolini menyampaikan permintaan maaf setelah pernyataan Uskup Antonio Stagliano viral. Di mana Stagliano menyebut bahwa sinterklas tidak nyata di hadapan anak-anak.
"Pertama-tama, atas nama Uskup, saya menyampaikan penyesalan atas pernyataan yang mengecewakan anak-anak ini, dan ingin mengklarifikasi bahwa ini sama sekali bukan niat Tuan Stagliano," kata Direktur komunikasi keuskupan, Pendeta Alessandro Paolino, dikutip Sky News, Senin (13/12/2021).
Lalu, kata Paolini, salah satu tujuan Uskup adalah untuk merefleksikan makna Natal dan tradisi indah dengan kesadaran yang lebih besar. Hal ini untuk mendapatkan kembali keindahan serta makna Natal yang sebenarnya.
Paolini menyebut sosok sinterklas bisa dijadikan pelajaran bagi anak-anak hingga orang tua. Sebab sinterklas dinilai bersifat dermawan dan suka berbagi.
"Jadi Sinterklas adalah citra yang efektif untuk menyampaikan pentingnya memberi, kedermawanan, berbagi. Namun ketika citra ini kehilangan maknanya, Anda melihat Sinterklas alias konsumerisme, keinginan untuk memiliki, membeli, membeli dan membeli lagi, maka Anda harus merevaluasinya dengan memberinya makna baru," ungkapnya.
Sementara itu di sisi lain Stagliano mengatakan secara pribadi ke surat kabar Italia La Repubblica yang dilansir CNN. Dalam pernyataan pribadinya, dia membantah dirinya tidak pernah mengatakan sinterklas tidak ada.
"Saya tidak memberi tahu mereka bahwa Sinterklas tidak ada, tetapi kami berbicara tentang perlunya membedakan apa yang nyata dari apa yang tidak. Fakta nyata telah terungkap, yaitu bahwa Natal bukan lagi milik orang Kristen," kata Stagliano.
Insiden menggemparkan itu terjadi saat Uskup Antonio Stagliano menyampaikan makna Natal dan kisah St Nicholas di hadapan anak-anak. Di mana Stagliano menyebut sinterklas tidak nyata dan kostum merahnya dibuat oleh Coca-Cola.
"Tidak, Sinterklas tidak ada. Bahkan, saya ingin menambahkan bahwa setelan merah yang dikenakannya dipilih oleh Coca Cola secara eksklusif untuk tujuan periklanan," kata Antonio Staglian kepada anak-anak.
Pernyataan itu dinilai sangat merugikan dan mempengaruhi anak-anak menjelang perayaan natal. Para orang tua yang tidak terima oleh pernyataan itu pun melayangkan protes dan keresahannya.