PKB Mulai 'Jual' Nama Gus Dur Demi Memenangkan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024, Tertarik Memilihnya?

ERA.id - Anggota DPR RI sekaligus politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nasim Khan mengatakan partainya optimis dapat meraih 100 kursi di Parlemen pada Pemilu 2024 mendatang, melebihi perolehan pada Pemilu 2019 yang mendudukan 58 kader PKB di DPR RI.

"Sangat optimis meraih 100 kursi di Senayan (DPR RI) dan saatnya memenangkan Gus Muhaimin sebagai Presiden 2024," kata dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Nasim mengklaim siapapun calon presiden yang didukung PKB, terbukti selalu keluar sebagai pemenang. Sejarah selalu mencatat PKB sebagai penentu kemenangan saat Pilpres.

Nasim menjelaskan alasan keyakinan itu karena PKB merupakan partai politik berideologi religius nasionalis yang dilahirkan oleh para kiai, ulama dan masyayikh Nahdatul Ulama (NU), salah satunya KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

"Atas usulan dari warga NU di seluruh pelosok Indonesia, yang mana menjadi wadah bagi 91 juta warga Nahdhiyin dalam menyampaikan aspirasinya," kata Nasim menegaskan.

Selain itu, didapuknya Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) sebagai panglima santri oleh para kiai, ulama dan jutaan santri juga menjadi bukti bahwa tokoh yang saat ini bisa merepresentasikan politik Nahdlatul Ulama (NU) adalah ketua umumnya.

"Warga NU baik yang struktural maupun yang kultural dari kalangan pesantren, santri, kalangan milenial dan masyarakat pedesaan, pasti akan memberikan amanah suaranya ke partai atau tokoh yang dianggap sebagai representasi NU. Insha Allah puluhan jutaan santri dan alumni siap dan solid mendukung," kata Nasim.

Selain itu, PKB memiliki kader yang sangat militan di seluruh indonesia, bahkan di beberapa negara. Sebab PKB diklaim memiliki kader ideologis dan militan di hampir 75 ribu desa.

"Lumbung suara kami sudah sangat jelas," ujarnya.

Selanjutnya para kader PKB memiliki cita-cita yang berkualitas dan selalu memperjuangkan kepentingan dan nasib kalangan pesantren, masyarakat pedesaan, petani, nelayan dan masyarakat kecil lainnya.

"PKB juga berhasil melahirkan Hari Santri Nasional, membuat Undang-Udang Pesantren dan Dana Abadi Pesantren," jelas Nasim.

Meski partainya berbasis NU, kata Nasim, tetapi PKB merupakan partai yang sangat terbuka. Hal itu dibuktikan dengan adanya sejumlah anggota yang berasal dari luar NU, bahkan beberapa kader memiliki latar belakang agama yang bukan Islam.

Ditegaskan Nasim, PKB merupakan partai yang bersifat kejuangan, kebangsaan, terbuka, dan demokratis.

Oleh karena itu, siapapun yang ingin berjuang menjadi pelayan rakyat dan membangun serta memajukan bangsa dan negara, PKB akan selalu siap menerimanya, asalkan menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan Pancasila.

Terakhir, kata Nasim, PKB memiliki pengalaman dan mental sebagai pemenang di Pemilihan Presiden sejak partai itu dilahirkan.