SD Joyontakan 59 Roboh, Gibran Langsung Turun Tangan, Sekolah Akan Dibangun Ulang
ERA.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka langsung turun tangan untuk penanganan sekolah roboh di SD Joyontakan 59. Ia menegaskan bahwa untuk perbaikan sekolah ini, akan diprioritaskan di anggaran tahun 2022 nanti.
"Ini prioritas, tahun depan digarap. Dari dewan juga sudah setuju," kata Gibran saat mengunjungi lokasi, Selasa (14/12/2021).
Ia membeberkan jika untuk renovasi sekolah ini, sebenarnya sudah dianggarkan tahun lalu. Namun karena kerusakannya semakin parah dan terlanjur ambruk, terpaksa ada renovasi dengan biaya lebih besar. Sehingga harus dihitungkan ulang.
"Sebenarnya sudah (dianggarkan), tapi ada kekurangan sedikit. Makanya kami akan intervensi dengan mendahului anggaran. (kekurangannya) sedikit," katanya.
Dari hasil pantauan yang dilakukan Gibran di lapangan, hanya ada satu ruangan yang aman dan digunakan untuk siswa belajar. Untuk itu Pemkot Solo akan mencarikan lokasi agar anak-anak tetap bisa bersekolah dengan nyaman.
"Iya ini sedang kita rencanakan, tenang aja kita garap," katanya.
Rencananya Pemkot Solo akan membangun ulang sekolah ini. Pasalnya renovasi di SD Joyontakan 59 ini terakhir dilakukan pada tahun 2005 lalu. Untuk itu Pemkot Solo segera menyusun detail engineering design (DED) agar pembangunan segera dilakukan.
"Iya ini memang agak telat (renovasi). Memang ada beberapa sekolah yang keadaannya seperti ini, yang paling parah ini," ucapnya.
Rencananya untuk pembangunan sekolah ini, Gibran akan memulai dari awal. Apalagi lahannya yang tidak terlalu besar, memungkinkan agar sekolah ini dibangun dari awal.
"Iya, kita bangun dari awal, lahannya kecil, kurang dari seribu meter," katanya.
Selain SD JOyontakan 59, ada beberapa sekolah yang diperkirakan mengalami kerusakan sama. "Ada sekitar lima sekolah yang rencananya kami bangun tahun depan. Selain sekolah ini, ada SD Bayan dan beberapa sekolah lain," ucapnya.
Sementara itu Kepala SD Joyontakan 59 Supatmi mengatakan bahwa saat ini ia tengah menyusun ulang jadwal belajar murid-murid di sekolah. Pasalnya saat ini hanya ada satu kelas yang bisa digunakan secara aman.
"Ini kita susun ulang dulu, sembari mencari ruang di sekolah lain atau di beberapa tempat lain," katanya.