Kasihan, Masjid Runtuh di Sulbar Celakai Daeng Tobo dan Hendri

ERA.id - Pembangunan Masjid Suada di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat mencelakai dua pekerja usai bangunannya runtuh.

Masjid itu sendiri sedang direnovasi dan mesti rusak karena terjadi gempa bumi bermagnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah itu pada 15 Januari 2021.

Dilaporkan dari Mamuju, hingga Rabu (22/12/2021) malam tim gabungan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas (Basarnas) Kabupaten Mamuju, BPBD, dll terus mencari pekerja yang dilaporkan terjebak di reruntuhan bangunan masjid, sejak Rabu siang.

Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kabupaten Mamuju Muhammad Arif Anwar, pekerja itu bernama Hendri dan Daeng Tobo, keduanya asal Makassar, Sulawesi Selatan.

Setelah menerima laporan tersebut, Kantor Pencarian dan Pertolongan Mamuju segera memberangkatkan satu tim rescue untuk mengevakuasi korban dari reruntuhan.

Dengan menggunakan Rescue Car Compartment dan membawa peralatan ekstrikasi urban SAR serta peralatan SAR pendukung lainnya, tim rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Mamuju bergerak ke lokasi.

"Pada Pukul 15.30 Wita kami langsung melaksanakan koordinasi dengan tim Rescue Kansar Mamuju, BPBD Mamuju, Kodim 1418 Mamuju, Polresta Mamuju, PMI, Brimob Polda Sulbar, Dinas Pemadam Kebakaran, Tagana, Satpol Mamuju, PSC Mamuju, ACT serta masyarakat setempat berupaya melakukan evakuasi," jelas Muhammad Arif Anwar.

Hingga pukul 19.00 Wita, tim SAR gabungan masih terus mencari pekerja itu.

Sementara, informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, kedua pekerja tertimbun saat berada  di lantai utama bangunan Masjid Suada.

"Saat itu, ada empat pekerja yang berada di dalam bangunan masjid, dua pekerja berhasil selamat saat gedung bangunan roboh, sementara dua lainnya terjebak di dalam reruntuhan dan sampai malam ini masih dilakukan upaya pencarian," kata salah seorang anggota BPBD Mamuju yang ikut melakukan upaya pencarian.

"Saat itu, mereka berada di lantai dua bangunan masjid, tepatnya di tangga utama Masjid Suada," tambahnya.