Momen Nataru Bawa Berkah Untuk UMKM Mahasiswa

ERA.id - Di tengah perjuangan melawan pandemi, Kementerian Keuangan mengatakan, ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh di atas 5 persen pada kuartal IV 2021.

Sementara itu, riset Center of Reform on Economics (CORE) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV 2021 justru dapat menembus angka 7 persen atau lebih secara tahunan (year-on-year/yoy).

Menurut CORE, salah satu indikator yang akan meningkatkan angka tersebut adalah konsumsi masyarakat yang terus membaik menjelang akhir tahun. Hal ini terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Oktober 2021 yang sudah kembali ke level optimis di angka 113,4. Disebutkan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), peran para pelaku UMKM dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat diperlukan.

Meskipun dengan adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Level 3 pada Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021, Sambal Pecel Bung Karno, salah satu UMKM binaan Universitas Pertamina mencatat kenaikan omset penjualan.

“Mendekati penghujung tahun ini, pesanan kami meningkat kira-kira 10 persen,” ungkap Qori’atul Septiavin, Chief Executive Officer (CEO) sekaligus Chief Product Officer (CPO) Sambal Pecel Bung Karno, dalam wawancara daring, Sabtu (25/12).

Mahasiswa Program Studi Ekonomi Universitas Pertamina tersebut mengatakan, produk yang paling banyak dipesan saat ini adalah bumbu sate.

“Momen nataru dimaknai sebagai hari berkumpul. Entah dengan keluarga, teman, ataupun kerabat. Di Indonesia, kegiatan barbekyu atau bakar-bakaran masih menjadi salah satu aktivitas favorit bagi semua kalangan. Karenanya, pesanan bumbu sate di momen libur ini cukup meningkat dari biasanya,” jelas Qori.

Keberhasilannya dan tim untuk bertahan di tengah pandemi, diakui Qori, terutama dipengaruhi oleh dukungan dari kampus.

“Tahun ini kami berkesempatan menjadi satu dari 46 kelompok bisnis rintisan mahasiswa yang diberikan pembekalan dan pendanaan dari kampus. Selain dukungan finansial, kami juga mendapatkan kelas entrepreneur yang dilaksanakan secara reguler, seperti branding dan manajemen finansial. Kami juga dibimbing oleh satu orang mentor, Ibu Nursechafia, S.E., M.Ec., pakar di bidang kewirausahaan,” tutur Qori.

Ide usaha sambal pecel ini, telah dimiliki oleh Qori sejak ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Selama menempuh pendidikan di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Qori juga melakukan produksi yang terus ia tingkatkan kualitasnya. “Baru ketika kuliah dan dapat dukungan dari kampus lah, kami mulai mencoba memproduksi jenis produk lainnya dan melakukan ekspansi penjualan dengan memanfaatkan marketplace,” ujar mahasiswa angkatan 2019 tersebut.

Setidaknya empat produk dari brand Sambal Pecel Bung Karno telah dijual di pasaran, yakni: Bumbu Sate, Bumbu Tahu Telur, Sambel Pecel, dan Bumbu Gado-gado. Rasa yang otentik dan bahan baku yang premium, dikatakan Qori, menjadi salah satu keunggulan dari produknya dibandingkan dengan produk serupa dari brand lain. Dibantu kedua rekannya, Nur Arifka, mahasiswa Teknik Sipil Universitas Pertamina, dan Millenia Shinta, mahasiswa Teknik Logistik Universitas Pertamina, Qori telah berhasil memasarkan produknya ke berbagai daerah di Indonesia seperti Sulawesi, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.

Saat ini, Qori dan tim sedang melakukan proses pendaftaran merk, Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), dan sertifikasi halal. Qori dan tim juga berharap agar program inkubasi bisnis yang telah dilaksanakan oleh kampus, dapat terus digalakan untuk menumbuhkan bibit-bibit entrepreneur sedari dini. “Karena masa kuliah adalah saat dimana kita belajar, trial and error. Jadi, ketika kita sudah terjun ke dunia profesional nanti, mental wirausaha kita akan lebih siap menghadapi segala tantangan,” pungkasnya.

Berkat kegigihannya, Qori dan tim menjadi salah satu UMKM yang mendapatkan pendanaan dari Program Permodalan Kewirausahaan Pemuda 2021, yang digagas oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora).