Tanggung Jawab Politik Pemuda Kini untuk Reformasi
This browser does not support the video element.
Beralasan memang. Usman mengingat bagaimana perjuangan anak-anak muda menumbangkan rezim Orde Baru untuk mendorong terjadinya reformasi di tahun 1998.
Andai enggak terjun langsung pun, Usman mendorong anak muda untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi lima tahunan, pemilu. Demi mengamalkan semangat demokrasi, anak muda enggak bisa lagi tuh abai sama pemilu.
"Kalau misalnya, katakanlah ingin menjadi pemimpin di partai politik, gabunglah dengan partai yang benar-benar memperjuangan masyarakat," kata Usman di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018).
Selain dalam aspek politik, pemuda masa kini harus bisa mengambil pelajaran-pelajaran penting lain dari reformasi, terutama dalam hal penegakan hukum yang adil dan perlindungan terhadap minoritas.
Lebih lanjut, Usman mengkritisi fenomena yang terjadi saat ini, di mana banyak anak muda yang tampak leibh aktif di media sosial, berkoar-koar menyuarakan pandangannya.
Bukan masalah sih memang. Toh, setiap orang bisa menyuarakan pendapatnya di mana pun, termasuk di media sosial pribadi. Tapi, kalau mau lebih asyik, para pemuda sejatinya bisa beraksi nyata di luar dunia maya.
"Namun, di sisi lain, media sosial bisa sangat negatif bisa memfasilitasi bully-ing dan ujaran-ujaran yang berbau rasis, disini kebijakan kita dalam menggunakan media sosial sangat dibutuhkan," tutup Usman.