Muncul Transmisi Lokal Omicron di Indonesia, PAN Soroti Efektivitas Kegunaan Aplikasi PeduliLindungi
ERA.id - Partai Amanat Nasional (PAN) menyoroti kegunaan aplikasi PeduliLindungi untuk pelacakan kontak erat atau tracing pasien Covid-19. Hal ini merespons temuan transmisi lokal Covid-19 Varian B.1.1.529 atau Omicron.
"Sekarang ini kan kita punya apa yang disebut PeduliLindungi, nah pertanyaan adalah apakah PeduliLindungi itu bisa dipakai jadi sarana efektif untuk tracing ataupun testing, kan mestinya itu," ujar Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay dalam konferensi pers Refleksi Akhir Tahun 2021 DPP PAN yang disiarkan di kanal YouTube PAN TV, Kamis (30/12/2021).
Diketahui, pasien yang tertular transmisi lokal Omicron sebelumnya bepergian dari Medan ke Jakarta, sempat mengunjungi restoran di kawasan SCBD, Jakarta Selatan.
Menurut Saleh, jika aplikasi PeduliLindungi memang berguna dengan baik seharusnya mampu mempermudah pemerintah untuk melakukan pelacakan kontak dari orang-orang yang sempat berada di restoran tersebut dengan cepat.
"Apakah orang-orang yang makan di waktu atau jam di mana orang (yang positif terpapar transmisi lokal Omicron) tersebut makan di situ bisa ditelusuri semua? Kalau betul-betul PeduliLindungi itu akurat melakukan pendataan itu sebetulnya gampang untuk dicek," kata Saleh.
"Begitu sudah dicek kan ketahuan juga sekarang lagi di mana dengan adanya aplikasi PeduliLindungi yang sudah connected itu," imbuhnya.
Oleh karenanya, PAN menantang pemerintah untuk membuktikan bahwa aplikasi PeduliLindungi benar-benar akurat dan dapat membantu melakukan pelacakan kontak dari pasien Covid-19. Hal ini diperlukan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, khususnya Varian Omicron yang sudah terdeteksi mengalami transmisi lokal.
"Kalau kita tidak menggunakan PeduliLindungi seperti itu berarti apa manfaatnya PeduliLindungi itu dipakai? Nah ini sekarang kita challange, kita tantang pemerintah untuk coba mengungkapkan ini, atau menggunakan fasilitas PeduliLindungi ini untuk melindungi betul-betul melindungi warga masyarakat kita," kata Salah.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mendeteksi satu pasien positif Covid-19 yang terinfeksi Varian Omicron dari transmisi lokal. Pasien tersebut merupakan lelaki berusia 37 tahun asal Medan, Sumatera Utara yang kerap melakukan perjalanan ke Jakarta setiap satu bulan sekali.
Dari data yang ada, lelaki ini dan istrinya tiba di Jakarta pada tanggal 6 Desember yang lalu. Kemudian, pada tanggal 17 Desember, mereka sempat mengunjungi salah satu restoran di SCBD, Jakarta Selatan, dan pada tanggal 19 Desember dinyatakan positif Covid-19.
Pasien dan istri melakukan tes antigen dan dinyatakan positif dikarenakan yang bersangkutan berencana untuk kembali ke Medan. Lalu, dilakukan PCR pada tanggal 20 desember dan konfirmasi Omicron didapatkan dari laboratorium pada tanggal 26 Desember.
Pasien tersebut disebut tidak memiliki gejala apapun saat terinfeksi Covid-19 Varian Omicron. Meski begitu, saat ini pasien tersebut tengah menjalani perawatan di RSPI Sulanti Saroso, Jakarta setelah sebelumnya menolak dievakuasi dari apartemennya di kawasan Jakarta Utara.
Sebagai langkah antisipasi, Kemenkes langsung melakukan pelacakan dan pemeriksaan kontak erat di semua lokasi yang pernah dikunjungi pasien Omicron transmisi lokal tersebut.