TNI Ingatkan Bahar bin Smith Tak Jelekkan Pimpinannya: Ulama Harusnya Memberikan Ceramah yang Menyejukkan

ERA.id - Komandan Korem 061 Suryakencana, Brigjen TNI Achmad Fauzi beradu mulut dengan Habib Bahar saat datang ke Pondok Pesantren yang ada di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor.

Kepala Penerangan Korem 061 Suryakencana, Mayor Inf Ermansyah menerangkan, kehadiran pimpinannya ke kediaman HBS dengan cara baik-baik. Ia menampik sejumlah video yang menyebut-nyebut sebagai oknum lantaran menggunakan seragam TNI.

“Danrem menemui Bahar bin Smith untuk menyampaikan pesan terkait isi ceramah Bahar yang (pernah) menyinggung institusi TNI dan diduga menghina dan menjelek-jelekkan TNI, khususnya pimpinan kami,” bebernya dalam keterangan resmi, Minggu (02/01/2022).

Ia menambahkan, Danrem hendak berbincang dengan Habib Bahar. Ia ingin meminta agar ke depannya ceramah pentolan pesantren itu tidak lagi megandung unsur-unsur provokatif, khususnya yang menyinggung institusi.

“Apalagi yang isinya menjelekkan dan menghina pimpinan kami, Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Ini akan meresahkan masyarakat. Hal itu yang disampaikan di sana,” ungkap Ermansyah.

Kedatangan pimpinannya itu juga didampingi dengan anggota Koramil setempat. Kehadirannya bertujuan untuk mengajak dan mengimbau agar saling menciptakan kedamaian dan keamanan bersama-sama. Ia menekankan, sama sekali tidak ada niat untuk menakut-nakuti masyarakat.

Selain itu, kata Ermansyah lagi, kehadiran Danrem sekaligus untuk sosialisasi kepada masyarakat agar saling menjaga ketertiban dan keamanan bersama. Menurutnya, Danrem sebagai pimpinan punya tanggung jawab itu, untuk menjaga kestabilan wilayah terkait keamanan, ketertiban, dan kedamaian yang ada di lima wilayah binaan Korem 061 Suryakencana mencakup Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Cianjur, Kota Sukabumi, dan Kabupaten Sukabumi.

“Seharusnya sebagai seorang ulama, apabila sedang ceramah dapat memberikan ketenangan kedamaian untuk umatnya. Bukan sebaliknya atau malah ngurusin prajurit yang di Papua. Ini sangat tidak tepat menurut kami,” tekannya lagi.

Pimpinannya juga sebenarnya sudah menyampaikan secara baik-baik bahwa alangkah baiknya ceramah seorang ulama memberikan kesejukan dan kedamaian. Akan tetapi, muncul perdebatan yang tak bisa dihindarkan, sebagaimana video yang beredar di jagat maya.

“Tentunya perlu kami tegaskan apabila hal ini masih terjadi (ceramah bernuansa provokatif), kami tidak segan-segan membubarkan ceramah tersebut, sesuai ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku dengan melibatkan aparat yang terkait,” tegas Ermansyah.