Nasib Vaksin Merah Putih Setelah LBM Eijkman Dilebur ke BRIN

ERA.id - Nasib Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman dipertanyakan kelanjutannya, setelah lembaga tersebut dilebur ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Terlebih sejumlah peneliti yang terlibat dalam pengembangan vaksin Covid-19 itu dikabarkan diberhentikan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko memastikan bahwa peleburan LBM Eijkman ke dalam lembaganya tidak akan mempengaruhi pengembangan Vaksin Merah Putih. Sebaliknya, justru akan semakin memperkuat riset terhadap bakal calon vaksin Covid-19 buatan dalam negeri tersebut.

"Tidak ada hubungannya, justru tim semakin kuat karena ketambahan periset sekepakaran dari eks Balitbangkes, LIPI, dan lain-lain," kata Handoko kepada ERA.id, Senin (3/1/2022).

Selain bertambahnya jumlah periset dari sejumlah lembaga yang juga dilebur ke dalam BRIN, pengembangan Vaksin Merah Putih juga akan semakin cepat karena didukung infrastruktur hingga dana yang lebih besar.

Menurut Handoko, pengembangan Vaksin Merah Putih sejauh ini cukup bagus meskipun lambat. Faktor utama lambatnya pengembangannya adalah kurangnya pengalaman dalam penelitian dan pengembangan vaksin.

"Cukup bagus pengembangan Vaksin Merah Putih. Memang ada kelambatan, tetapi itu murni karena masalah riset, karena memang belum ada yang punya pengalaman riset vaksin dari nol," papar Handoko.

Sebelumnya, Tim Waspada Covid-19 Lembaga Eijkman (Wascove) mengumumkan mengundurkan diri setelah LBM Eijkman dilebur ke dalam BRIN. Pengumuman itu diunggah di akun Instagram @eijkmaninstitute.

Selama pandemi Covid-19, tim Wascove berperan dalam deteksi dan penelitian virus SARS-CoV-2 termasuk penelitian Plasma Konvalesen dan pengembangan Vaksin Merah Putih.

"Mulai tanggal 1 Januari 2022, kegiatan deteksi COVID-19 di PRBM Eijkman akan diambil alih oleh Kedeputian Infrastruktur Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional," tulis Tim Wascove dalam keterangan di Instagram @eijkmaninstitute, Sabtu (1/1).

Adapun pemerintah merencanakan menggunakan Vaksin Merah Putih sebagai salah satu pilihan vaksin Covid-19 untuk digunakan dalam program vaksinasi dosis ketiga atau booster.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah memang sudah menyiapkan sejumlah opsi untuk jenis vaksin Covid-19 yang akan digunakan sebagai booster. Selain vaksin luar negeri, pemerintah mengupayakan menggunakan vaksin dalam negeri.

"Arahan bapak presiden, beberapa opsi untuk vaksin booster juga akan dipersiapkan untuk vaksin merah putih, vaksin yang dikembangan BUMN dengan Boyler Collage. Kemudian Vaksin kerja sama dalam negeri termasuk yang masuk dalam program Merah Putih adalah Unair dan PT Biotis, kemudian Biofarma dan Baylor College, Kalbe Farma-Genexine, dan PT Jakarta Bio Pharmaceutical Industry (JBio)-Zivifax, Anhui, plus vaksin Nusantara," ungkap Airlangga dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (20/12).