Alun-alun Utara Yogyakarta Dijual Lewat Situs Next Earth, Pemda DIY: Klaim Sepihak!
ERA.id - Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan tak mengizinkan asetnya dijual di dunia maya. Jika ditemukan penjualan tersebut, hal itu disebut sebagai klaim sepihak.
Hal itu disampaikan Kepala Bagian Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji merespons tindakan sebuah akun yang menjajakan Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta.
"Terkait berita komplek Kepatihan maupun Alun-alun Utara yang dijual di situs Next Earth, Pemda DIY tidak pernah bekerja sama, merekomendasikan, atau mengizinkan jual beli secara virtual terkait aset-aset apapun milik DIY," kata Ditya, Rabu (5/1/2022).
Menurut dia, tindakan tersebut hanya klaim dari pihak tersebut dan tak berhubungan dengan Pemda DIY.
"Jika ditemukan ada kasus jual beli secara virtual lewat platform apapun, sepenuhnya merupakan klaim sepihak dan tidak ada relevansi dengan kepemilikan sah aset fisik tersebut," tuturnya.
Sebelumnya klaim penjualan Alun-alun Utara Jogja itu diketahui dari akun Twitter @ridlwanjogja yang ingin membeli Alun-Alun Utara di metaverse. Ridlwan menampilkan screenshot harga jual Alun-Alun Utara Jogja.
Alun-Alun Utara diketahui dijual dalam situs Next Earth oleh pemilik akun Yofhiant sebesar 240 United States Dollar Tether (USDT).
USDT adalah mata uang kripto dengan nilai per aset setara US$1. Selain itu, situs Earth 2 dalam fitur buy land juga memunculkan harga jual Alun-Alun Utara.
Bukan hanya Alun-alun Utara, kantor Pemda dan Gubernur DIY juga dijajakan di situs Next Earth. Harganya sempat tertulis 17,39 USDT.