Survei Indikator Membuktikan: Kepusan Terhadap Kinerja Jokowi Kalahkan Joe Biden

ERA.id - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi menyebut, tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo cenderung lebih tinggi dibandingkan sejumlah pempimin negara-negara demokratis di dunia.

Kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi bahkan mengalahkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden hingga Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Burhanudin menjelaskan, berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, responden yang menyatakan puas terhadap kinerja Presiden Jokowi mencapai 71,4 persen.

"Mereka yang puas terhadap kinerja presiden itu mencapai 71,4 persen," kata Burhanudin dalam rilis survei Indikator secara daring, Minggu (9/1/2022).

Dari hasil survei tersebut, Burhanudin kemudian membandingkan dengan tingkat kepuasan publik terhadap sejumlah pemimpin di negara-negara demokratis. Data mengenai tingkat kepuasan tersebut dikutip dari Political Intelligence Global Leader Approval Rating yang dirilis pada Januari 2022.

Dari data survei tersebut, disebutkan bahwa tingkat kepuasan Presiden Amerika Serikat Joe Biden hanya 42 persen. Kemudian tingkat kepuasan terhadap Perdana Menteri Inggris Boris Johnson hanya 32 persen.

Lalu tingkat kepuasan terhadap Presiden Perancis Emmanuel Macron 37 persen. Kemudian Presiden Mexico Andres Manuel Lopez Obrador hanya 66 persen.

"Jadi kalau kita lihat, meskipun tentu kepuasan ini bersifat dinamis, tetapi data menunjukan kepuasan terhadap Pak Jokowi termasuk salah satu yang tertinggi dibandingkan pemimpin-pemimpin di negara-negara demokrasi," kata Burhan.

Menurut Burhan, Jokowi hanya kalah dari Perdana Menteri India Narenda Modi. Dalam survei dari Political Intelligence Global Leader Approval Rating tercatat tingkat kepuasan terhadap kinerja Narenda Modi mencapai 72 persen.

"Approval Pak Jokowi kalah dibandingkan Narendra Modi, tetapi dibandingkan beberapa pemimpin demokrasi lain, approval rating Jokowi relatif lebih tinggi," ucap Burhan.

Survei Indikator Politik Indonesia menggunakan metode multistage random sampling dengan total sampe 2020 responden. Dengan margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden diwawancara secara tatap muka yang dilakukan pada 6-11 Desember 2021.