Polisi Dibikin Bingung oleh Kasus Hilangnya Banyak Pusaka Kerajaan Bone

ERA.id - Polisi hingga kini masih mendalami kasus dugaan hilangnya benda-benda pusaka bersejarah Kerajaan Bone di Museum La Pawowi, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

"Ini masih rancu, apakah dia (terduga) mencuri atau apakah ia mengamankan barang milik orang tuanya," tutur Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana di Makassar, Rabu (19/1/2022).

Kata Komang, dari penyelidikan Satreskrim, masih ada pengembangan apakah benar-benar pencurian atau tidak.

Karena, sampai saat ini tim kepolisian di lapangan masih menyelidiki dan mengumpulkan keterangan saksi dan bukti-buktinya.

"Nanti kalau sudah lengkap, baru kita rilis. Ini masih dikembangkan. Kita juga masih akan tanyakan sejauh mana proses hukum di wilayah Polres Bone," tutur Kombes Komang.

Sementara itu, ahli waris benda pusaka tersebut, Andi Baso Bone, mengaku tak mencuri seperti laporan yang masuk ke polisi.

Andi Baso menjelaskan, benda benda itu milik ayahnya. Ia mengambil kembali, setelah mendapat surat pemberitahuan pada 10 Januari 2022 terkait pengosongan rumahnya dekat museum dari Pemerintah Kabupaten Bone agar segera pindah dengan batas waktu paling lambat 24 Januari 2022.

"Itu barang koleksi orang tua saya, diminta disimpan di museum itu. Hampir semua kalangan pejabat di sini tahu latar belakang dari mana asal benda ini," ungkap dia.

Hadirnya benda-benda pusaka setelah ayahnya diminta tinggal di rumah itu, kini menjadi museum. Sebab, rumah yang ditinggali Baso, di Jalan Sungai Kapuas Bone, atapnya rubuh.

Pemda setempat pun meminta agar koleksi yang dimiliki ayahnya sebagai pemangku adat Kerajaan Bone kala itu, disimpan di museum agar tidak terbengkalai.

Bersama keluarganya, ia pun pindah ke sana sejak tahun 1978. Namun belakangan dengan alasan penertiban aset daerah oleh Pemda, ia pun diminta pindah ke tempat lain.

Kendati demikian, pihaknya tetap kooperatif terhadap pemanggilan maupun pemeriksaan dari kepolisian.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan Pemkab Bone, Andi Ansar Amal saat dihubungi wartawan menyebut, barang-barang pusaka yang hilang itu 95 persen. Kejadian diperkirakan pada Sabtu (15/1)

Pihaknya memperkirakan, kejadian pencurian tersebut pada malam hari. Sebab, banyak barang pusaka yang hilang tidak ternilai harganya dibawa kabur pencuri.

Dugaan sementara, pelakunya orang yang pernah tinggal di belakang museum setempat, setelah diminta pindah.