Pertemuan Trump dan Kim Terancam Batal
Amerika Serikat menilai gelagat Kim dan Korea Utara yang memunculkan kekhawatiran terkait pemenuhan komitmen pelucutan nuklir. "Itu (pertemuan) mungkin enggak akan berlangsung untuk 12 Juni," kata Trump sebagaimana kami kutip dari Antara, Rabu (23/5/2018).
Namun, dalam pertemuan di Washington, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in mendesak Trump untuk tetap maju dalam pertemuan dengan Kim. Menurut Moon, kesempatan langka ini enggak boleh begitu saja dilepas oleh Amerika Serikat.
Pernyataan Trump tersebut jadi indikasi paling kuat terkait kemungkinan penundaan atau pembatalan pertemuan puncak yang sejatinya bakal jadi pertemuan pertama antara para pemimpin AS dan Korut.
Tapi, sejumlah pihak sejatinya masih menerka-nerka sikap politik Trump tersebut. Buat mereka, sikap Trump masih sangat abu-abu. Enggak jelas, apakah Trump bakal benar-benar mundur, atau kini dirinya tengah memancing perundingan kembali dengan Korea Utara.
Pupus harapan
Jika pertemuan antara Trump dan Kim benar-benar gagal, hal itu bakal jadi pukulan yang amat besar bagi dunia. Bagaimana enggak, pertemuan keduanya disebut-sebut bakal jadi solusi damai bagi perseteruan panjang kedua negara itu.
Enggak cuma itu, buat pendukung Trump, batalnya pertemuan bakal jadi pukulan keras juga. Bagaimana enggak, perdamaian antara Amerika Serikat dan Korea Utara bakal jadi capaian diplomatik penting bagi Trump, bahkan bagi Amerika Serikat.
Selain membujuk Trump, Moon sejatinya juga sudah menemui Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo dan penasihat keamanan nasional, John Bolton. Moon sadar betul pertemuan antara kedua negara ini sangat penting. Bahkan bakal jadi pertemuan paling berpengaruh buat Korea Selatan, atau bahkan buat dunia.
"Kami orang Korea Selan berharap banyak dari anda. Tolong jaga kami ... Ini adalah pertama kalinya, bahwa 'denuklirisasi lengkap' telah secara resmi diucapkan," kata Moon.
"Perundingan akan dilakukan dengan pemimpin tertinggi Korut yang menginginkan keamanan rezim dan kemajuan ekonomi, yang membuatnya menjadi tingkatan yang berbeda dari perundingan sebelumnya," tambahnya.