Peredaran Uang Tunai Jelang Lebaran Diperbanyak

This browser does not support the video element.

Jakarta, era.id - Di tengah upaya Indonesia mendorong gerakan non-tunai, peredaran uang tunai yang disediakan Bank Indonesia untuk penukaran uang selama Ramadan mencapai Rp186 triliun. Angka ini lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar Rp160 triliun.  

Menanggapi hal ini, Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi menjelaskan, BI sengaja melebihkan dana untuk bersiap siaga dalam memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia.

Menurut Rosmaya, bangsa Indonesia memiliki budaya yang unik akan ketertarikan mereka terhadap uang tunai, sehingga perlu diantisipasi agar kebutuhan pasar tercukupi.

"Kita memiliki budaya yang sedikit berbeda dengan saudara-saudara kita yang berada di sisi barat, kita ini orang timur yang suka antara non-tunai dengan tunai," kata Rosmaya di Lapangan IRTI, Monas, Jakarta Pusat, Rabu (23/5/2018).

Rosmaya menerangkan rakyat Indonesia suka memegang uang tunai di dompetnya seperti di Jepang, budaya itulah yang diantisipasi BI dengan menyediakan uang kas lebih banyak lagi di tahun ini.

Faktor lainnya adalah libur anak sekolah pada lebaran kali ini cukup panjang karena digabung dengan liburan sekolah. Oleh sebab itu, banyak rakyat yang masih membutuhkan uang kasnya untuk liburan sekolah.

"Liburan kali ini cukup panjang oleh karenanya masyarakat ingin simpan dulu uangnya," imbuhnya.

Baca Juga : Kejutan Manis dari Jokowi, THR dan Gaji ke-13

Faktor terakhir yang menyebabkan lebih banyaknya uang tunai yang beredar tahun ini adalah untuk mengantisipasi kenaikan tunjangan hari raya.

"Katanya nanti ada uang (gaji) yang ke berapa, nah kita bersiaga dan berjaga agar semua masyarakat terlayani," tutup Rosmaya.

 

Tag: transaksi uang tunai