Majukan Daerah Bukan dengan Pindah Ibu Kota Baru, Rizal Ramli Ungkap Cara Ampuhnya
ERA.id - Mantan Menko Maritim Rizal Ramli menanggapi pendapat soal pemindahan ibu kota ke Kalimantan diperlukan agar pembangunan tidak hanya terjadi di Pulau Jawa saja, tapi ke daerah lain. Menurutnya, argumen itu ada benarnya karena pembangunan terpusat di Jawa, tapi untuk membuat daerah maju bukan begitu caranya.
"Mohon maaf Rizal Ramli itu lakukan pada pemerintahan Gus Dur, Pak Habibie kan melakukan UU Desentralisasi supaya tidak terpusat di Jakarta, supaya pembangunan terdesentralisasi. Tapi UU pelaksanaannya yang bikin timnya Rizal Ramli waktu Menko Gus Dur," katanya.
Saat itu ia membuat UU agar pejabat pusat menjadi pejabat daerah. Hampir ratusan ribu pegawai negeri dipindahkan ke daerah agar SDM-nya maju dan berhasil tanpa ramai. Lalu mereka juga menyusun UU alokasi anggaran dari nasional ke daerah atau disebut alokasi umum dan khusus.
"Alokasi umum semua dapat, tapi alokasi khusus diberikan pada daerah yang menghasilkan minyak bumi dan gas. Apa yang terjadi? Daerah penghasil minyak bumi dan gas yaitu Riau, Kalimantan Timur langsung berkembang pesat sekali karena dia dapat alokasi sebagai penghasil oil and gas, dana alokasi khusus (DAU)," katanya.
Menurutnya, penerapan DAU lebih efektif untuk mengembangkan ekonomi dan kesejahteraan di daerah. Sayangnya pemerintahan Gus Dur tak 'berumur panjang'. Pemerintahan saat itu tak sempat memperluas hal itu.
"Maunya kami bukan hanya daerah penghasil oil and gas yang dapat DAU tapi daerah yang menghasilkan mineral, perikanan dan sebagainya. Kami berharap pemerintahan setelah kami yang lakukan. Tapi kagak ada yang mikir ke arah sana, nanti aja deh Bang Karni, Rizal Ramli jadi presiden, nanti kita kerjain ini," katanya.
Ia menilai jika daerah penghasil ikan mendapatkan DAU dari hasil ekspor ikan maka Maluku akan menjadi makmur dan bisa seperti Norwegia. Begitu pula bila ada DAU untuk daerah penghasil batu bara, maka berbagai daerah bisa mendapatkan uang.
"Hari ini penghasil emas kan daerahnya nggak dapat apa-apa. Bayangin kalau penghasil emas, penghasil nikel, daerahnya dapat, kaya raya, istilahnya provinsi itu dan rakyatnya sejahtera," katanya.
Menurutnya, yang terjadi di Kalimantan Timur menjadi contoh. Saat mereka banyak uang, pembangunan maju, orang daerah pindah dan mau kerja di Kalimantan Timur karena oil and gas.
"Jadi mohon maaf, jangan pakai cara yang sudah gagal, contoh cara yang berhasil," katanya.