Judul Diganti, All of Us Are Dead Jadi Korban Pembajakan di China, Dijual Rp11 Ribuan di Situs Terkenal
ERA.id - Serial zombie populer Netflix, All of Us Are Dead menjadi korban pembajakan film di China. Film yang dibintangi Yoon Chan Young itu dijual di situs terkenal seharga Rp11 ribu.
Sejak debutnya pada 28 Januari 2022, All of Us Are Dead menjadi salah satu serial populer global di Netflix. Namun penggemar film di China tidak bisa menyaksikan serial zombie tersebut dan melakukan pembajakan film.
Menurut laporan Korean Times, di situs Taobao yang merupakan situs belanja online terbesar di China All of Us are Dead dibajak dan dinamai "Zombie Campus" dalam bahasa Mandarin. Film bajakan itu dijual dengan harga 5 yuan Tiongkok atau sekitar Rp11,2 ribu.
Tercatat film bajakan itu sudah dibeli lebih dari 2.000 kali. Sementara untuk menyaksikan video tesebut pembeli bisa mengunduhnya melalui layanan file-sharing, yang juga disediakan dalam bahasa Mandarin.
Aksi pembajakan film yang marak terjadi di China ini lantaran layanan Netflix masih belum tersedia di China. Warga China yang tertarik untuk menyaksikan film-film di Netflix biasanya menggunakan VPN atau membelinya secara ilegal.
Seluruh episode dari All of Us Are Dead dikabarkan telah tersedia secara gratis melalui puluhan layanan streaming ilegal dan juga microblogging populer, Weibo.
Sementara itu di situs jejaring sosial terbesar di China, Douban memungkinkan pengguna untuk mengirimkan film, drama, dan buku. Lebih dari 58.000 ulasan telah diunggahn untuk serial zombie Korea Selatan tersebut.
All of Us Are Dead bukanlah serial asli Korea pertama yang menjadi korban pembajakan dan penjualan ilegal di China. Sebelumnya Squid Game yang menjadi hit global beberapa waktu lalu juga menjadi korban pembajakan.
Serial Squid Game bahkan dikemas ke dalam bentuk DVD bajakan yang beredar luas di China dan menjadi ladang bisnis vendor lokal untuk meraih keuntungan lewat penjualan merchandise tidak resmi.
Selain itu ada film Hellbound, Space Sweepers, dan Kingdom: Ashin of the North, yang juga menjadi pembajakan konten di tahun 2021.
Pembajakan serial All of Us Are Dead ini datang di saat sentimen anti-China sudah meningkat di Korea. Hal ini didasari dengan serangkaian klaim Beijing atas warisan budaya negara tetangganya, termasuk pakaian tradisional Korea, Hanbok, serta makanan khas Korea, kimchi.