Pantun Unik Bupati Adnan Belum Bisa Bersihkan Gowa dari Tumpukan Sampah
ERA.id - Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan dua hari yang lalu mengunggah videonya saat merayakan Hari Peduli Sampah Nasional 2022 di Kabupaten Gowa.
Dalam video tersebut, Adnan menampilkan sekelumit gambaran petugas kebersihan yang membersihkan dan memunguti tumpukan sampah yang berwarna-warni macamnya, mulai dari pinggir jalan, hingga yang berada di dalam parit.
Adnan bilang dari videonya, jika Pemkab Gowa sudah berupaya mereduksi juga menanggulangi permasalahan sampah. Mulai dari sumber masalahnya (masyarakat) hingga solusi yang diberikan oleh Pemkab Gowa selama ia memimpin Kota Bersejarah itu.
"Tentu kita berharap dengan ini kita semakin sadar untuk meminimalisir sampah yang ada di wilayah Kabupaten Gowa," kata Adnan.
Dalam video itu pula, Adnan bilang Hari Peduli Sampah 2022 ini adalah momentum dalam menangani paradigma masyarakat terkait sampah.
"Ini semunya bisa kita lakukan jika ada kebersamaan dan kekompakan di antara kita semuanya. Mari kita meminimalisir dengan cara memilah sampah," sebutnya.
Terakhir, ponakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ini lantas berpantun "Dan ingat buang sampah pada tempatnya dan buang mantan pada temannya." pungkasnya.
Ironinya, walau pantun Adnan itu terbilang unik, kalimatnya hampa. Adnan hingga kini belum bisa menghentikan laju sampah yang dibuat berserak di beberapa ruas jalan di Gowa, seperti di wilayah jalan poros Pattallassang, tepatnya Pa'gentungang, Panaikang, Jalan Aroepala, dan Jalan Tun Abdul Razak.
Di sana, sampah mengapung di atas genangan dan menutupi aliran air dalam drainase sekitar. Bahkan parahnya, meski Pemkab Gowa sudah memasang plang pemberitahuan "Larangan Buang Sampah", masyarakat tetap tak mengindahkannya.
Seorang warga yang tak mau sebutkan namanya di sekitar Jalan Tun Abdul Razak mengaku, sudah bertahun-tahun lamanya sampah yang sengaja ditumpuk oleh petugas kebersihan lingkup Pemkab Gowa menyebabkan jalanan menjadi banjir.
"Sudah bertahun-tahun kondisi sampah seperti itu (berserakan), tidak pernah ada yang peduli karena kita lihat saja sampahnya sudah masuk ke lahan orang (sawah)," keluhnya kepada ERA.
"Jangan di bilang kalau soal masalah ini, sudah lama saya di sini tidak pernah ada perubahan."