Tak Pakai Baju, Kelompok Perempuan di Perancis Suruh Putin Setop Invasi Ukraina
ERA.id - Beberapa perempuan di Perancis, di dekat Menara Eiffel, memamerkan tubuhnya tanpa baju. Mereka menuntut agar Presiden Rusia, Vladimir Putin, menghentikan peperangan dan invasi ke Ukraina.
Tanpa baju, para perempuan tersebut mengecat badannya berwarna bendera Ukraina. Di dadanya, tertulis "stop Putin war".
Lewat Instagram femen_france, para perempuan tersebut menyuarakan keresahannya terhadap Putin yang terus-menerus menginvasi Ukraina.
"Putin penjahat perang! FEMEN menyerukan pihak berwenang Prancis dan Uni Eropa untuk mendukung oposisi di Ukraina, untuk kebebasan dan demokrasi, dan untuk bersatu melawan pemerintah Putin dalam perlawanan pro-demokrasi," bebernya.
Tak cuma itu, perempuan bertelanjang dada yang tergabung di Femen France tersebut juga mendukung migran asal Ukraina masuk ke negaranya, tanpa memandang ras.
"FEMEN mendukung penerimaan pengungsi Ukraina tetapi juga mencela kemunafikan pemilihan migran menurut kebangsaan mereka. #allrefugeeswelcome FEMEN mengecam keras seleksi ras yang dilakukan di perbatasan Ukraina," tandasnya.
Sebelum aksi Femen, Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak Putin agar mengakhiri operasi militer Rusia di Ukraina dan memastikan perlindungan dan keamanan situs nuklir Ukraina, kata seorang pejabat dari kantor kepresidenan Prancis.
Pejabat Prancis itu mengonfirmasi, bahwa Macron telah mengadakan pembicaraan melalui telepon dengan Putin selama hampir dua jam pada Minggu (6/3) silam.
Media Rusia sebelumnya juga memberitakan tentang pembicaraan terbaru antara Putin dan Macron.
Macron tetap berkomunikasi secara teratur dengan Putin. Namun, seperti upaya internasional lainnya, upaya Macron itu belum berhasil membujuk Moskow untuk membatalkan operasi militer di Ukraina yang sudah memasuki belasan hari.