Bentuk JPO Phinisi Diprotes karena Tak Bisa Dipakai Berteduh, Wagub Ariza: Memang Didesain Begitu...
ERA.id - Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Phinisi di kawan Karet Sudirman, Kota Jakarta, dianggap tak ramah pejalan kaki karena tak bisa dipakai berteduh dari panas dan hujan.
Seperti kejadian beberapa hari lalu, ada warga yang berswafoto di sayap JPO Phinisi. Belakangan, mereka kabur mencari tempat berteduh saat hujan turun. Toh, JPO ini tak beratap.
Menanggapi itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku kalau menyatakan pembangunan JPO Phinisi memang dirancang secara terbuka.
"Memang dibedakan, kan ada JPO yang ada penutup atapnya, ada yang outdoor. JPO ini selain difungsikan untuk penyeberangan orang dan jembatan, kemudian untuk sepeda. Memang didesain demikian, didesain terbuka agar lebih terbuka (udaranya)," kata Riza di Jakarta, Sabtu.
Selain itu, kata Riza, JPO ini juga dibangun sebagai monumen penghargaan bagi tenaga kesehatan yang banyak berkorban hingga nyawa saat menghadapi pandemi COVID-19.
"Ini juga memang didesain sebagai penghargaan kita terhadap tenaga kesehatan yang telah gugur, pahlawan-pahlawan perjuangan menghadapi COVID-19," ucapnya.
Sebagai informasi, JPO Phinisi yang dirancang dengan konsep modern diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Kamis silam.
Terdapat hub baru yang menyatukan pejalan kaki, pesepeda, serta pengguna transportasi publik.
Fasilitas lift dalam JPO Karet Sudirman juga dapat mengangkut delapan sepeda sekaligus pengendara, maupun penyandang disabilitas yang membutuhkan serta dilengkapi "bike lounge".
Di tengah JPO, terdapat ruang berkumpul bertema Kapal Phinisi masyarakat Anjungan Pandang Jakarta. JPO ini juga dilengkapi kamera tersembunyi dan sensor beban pada anjungan untuk keamanan.