Bela Jokowi Soal Ritual Kendi, Abu Janda: Kadrun, Indonesia Bukan Negara Islam, Kalau Kepanasan Sama Ritual Leluhur Tinggal di Arab Sana
ERA.id - Pegiat media sosial Permadi Arya atau yang akrab disapa Abu Janda membela Presiden Joko Widodo terkait dengan ritual Kendi Nusantara di Titik Nol Kilometer IKN Nusantara pada Senin (14/03/2022) lantaran banyak dikritik.
Dia meminta kelompok kadal gurun atau kadrun yang mengkritik ritual tersebut untuk tidak tinggal di Indonesia.
Sebab, kata dia, ritual tersebut merupakan hal wajar lantaran Indonesia memiliki banyak ritual leluhur dan bukan merupakan negara Islam dan Arab Saudi.
"Kadrun lagi kejang2 kelojotan gegara pak @jokowi bikin ritual kendi di IKN.. jadi gini ya drun.. ini Indonesia 🇮🇩 bukan arab, dan juga bukan negara islam. disini banyak agama lain, dan juga banyak ritual leluhur. kalo kepanasan lihat ritual leluhur, TIDAK USAH TINGGAL DI INDONESIA! susah amat. tinggal di arab saudi sono kalo tidak mau lihat ritual kendi," jelas Abu Janda melalui akun Instagramnya pada Selasa (15/03/2022).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bersama 34 gubernur dari seluruh Indonesia dan 15 tokoh adat dari Kalimantan Timur berkumpul di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur untuk melakukan proses Air dan Tanah pada Kamis (14/3/2022).
Jokowi mengatakan, kehadirannya di sana bersama para kepala daerah itu dalam rangka mewujudkan cita-cita besar yaitu membangun ibu kota negara baru bernama Nusantara.
"Pada hari ini, Senin 14 Maret 2022 kita hadir bersama-sama di sini dalam rangka sebuah cita-cita besar dan pekerjaan besar yang akan kita segera mulai yaitu pembangunan Ibu Kota Nusantara," kata Jokowi dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi menjelaskan, dalam prosesi Air dan Tanah ini, masing-masing gubernur telah menyerahkan air dan tanah yang dibawa dari daerahnya masing-masing untuk disatukan dalam Bejana Nusantara. Nantinya, air dan tanah dari 34 provinsi itu akan dituangkan di lokasi ibu kota baru.
Jokowi mengatakan, penyatuan tanah dan air ini merupakan simbol dari bentuk kebhinekaan dan persatuan di Indonesia.
"Ini merupakan bentuk dari kebhinekaan kita dan persatuan yang kuat diantara kita dalam rangka membangun IKN Nusantara ini," kata Jokowi.