Medali Dag Hammarskjold, Kematian, dan Perdamaian Dunia
Tahun ini, medali Dag Hammarskjold diberikan kepada 28 perwakilan negara anggota PBB yang mewakili keluarga 108 personel pasukan keamanan yang gugur selama bertugas di misi pemeliharaan perdamaian (MPP) PBB dalam periode 1 Januari hingga 31 Desember 2017.
Mewakili personel pasukan Indonesia yang gugur dalam misi perdamaian ini Wakil Tetap RI untuk PBB, Dian Triansyah Djani menerima langsung penghargaan yang diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, Sabtu (2/6/2018).
Kematian Bripka Azis sendiri memperpanjang daftar prajurit Indonesia yang gugur dalam misi perdamaian PBB. Sejak 1957 sampai 2018, Indonesia telah kehilangan 36 personel pasukan pemeliharaan perdamaian dalam misi perdamaian dunia.
Medali Dag Hammarskjold memang sebuah kebanggan. Tapi, di balik kebanggan itu, tersirat kisah-kisah tentang kepergian dan cerita tentang orang-orang kehilangan. "Tidak terlepas dari rasa bangga atas kontribusi nyata pasukan Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia, namun selalu sedih rasanya jika kembali menerima kabar adanya pasukan Indonesia gugur dalam melaksanakan misi perdamaian PBB," kata Djani, dikutip dari Antara, Sabtu (2/6/2018).
Sejalan dengan amanat konstitusi, Indonesia telah melibatkan diri dalam upaya menjaga perdamaian dunia. Saat ini Indonesia berada pada peringkat kedelapan negara penyumbang personel keamanan di berbagai misi. Istimewanya, dari 2.631 personel TNI dan Polri yang terlibat, 81 di antaranya merupakan personil perempuan.
Adapun misi perdamaian yang diikuti personel Indonesia adalah misi Lebanon (UNIFIL), Sudan (UNAMID, UNISFA), Republik Afrika Tengah (MINUSCA), Mali (MINUSMA), Republik Demokratik Kongo (MONUSCO), Haiti (MINUJUSTH), Sahara Barat (MINURSO), Sudan Selatan (UNMISS).