Pesan Bupati Sleman Kustini ke Petani Milenial: Harus Berani Ambil Risiko

ERA.id - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kustini Sri Purnomo meminta petani milenial berani mengambil risiko dengan didukung teknologi dan pengetahuan agar bisa mendapatkan hasil pertanian yang optimal.

"Petani milenial harus berani mengambil risiko. Salah seorang petani cabai di Sleman Yunanto contohnya, ia berani menanam cabai pada musim hujan, namun mampu mendapatkan hasil panen yang besar," kata Kustini pada pengukuhan pengurus Jaringan Petani Milenial UPTD BP4 Wilayah III Tempel di Sleman, Jumat (18/3).

Pada pengukuhan yang diinisiasi Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan tersebut Bupati Sleman sekaligus melakukan panen cabai di lahan seluas 6.000 meter persegi milik Yunanto Setiawan salah satu petani milenial.

Menurut dia, petani milenial di Sleman terus menjadi program yang digalakkan. Selain untuk memastikan keberlangsungan regenerasi petani, juga untuk meningkatkan kualitas pertanian.

"Petani milenial adalah motor utama bersama petani kolonial pertanian saat ini maupun di masa mendatang. Karena mereka memiliki lebih banyak inovasi, gagasan dan kreativitas yang lebih. Sehingga energi besar ini yang terus akan kita kawal," katanya, seperti dikutip dari Antara.

Ia juga meminta agar para petani milenial di Sleman berani mengambil risiko dengan berlandaskan ilmu-ilmu pengetahuan sehingga dapat menghasilkan hal-hal baru.

Kustini menyebut dirinya selalu menekankan dalam setiap kesempatan bahwa harus berani ambil risiko (bertani cabai) namun tetap mempelajari ilmunya dan manajemennya.

Sementara itu, Yunanto mengaku belajar dari petani-petani lain saat menanam di luar musim.

"Kalau di luar musim itu banyak kendalanya. Ya pintar-pintarnya kita belajar dari petani lain. Saya juga belajar dari Youtube juga kan banyak ilmunya," katanya.

Ia mengaku awalnya hanya coba-coba saat ingin mengikuti jejak ayahnya sebagai petani. Namun, seiring berjalan waktu, dirinya mengaku menikmati profesi yang digelutinya saat ini dan belajar banyak hal.

"Ya kalau tidak spekulasi, kita hanya akan begini-begini saja. Dan, tentu saja, kita harus banyak belajar dari petani senior yang sudah kenyang pengalaman," katanya.