GKR Bendara Buka Festival Van der Wijck: Buktikan Festival Budaya Tidak Kuno
ERA.id - Pemkab dan warga Sleman menggelar Festival Van der Wijck memperingati bertakhtanya (Jumenengan Tingalan Dalem) Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Hari Air pada 22 Maret 2022.
Pembukaan Festival Van der Wijck dilaksanakan di Banyurejo, Tempel, Sleman, dengan menampilkan kirab adat Memetri Buk Renteng, pergelaran musik Kemlaka (Sound of Archipelago),hingga pergelaran tari Pawestri.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suparmono, berharap festival ini dapat dilaksanakan secara kontinyu, menjadi signature event di Sleman, dan masuk dalam Kharisma Event Nusantara 2023.
Melalui event ini, pengembangan pariwisata di kawasan barat Sleman bukan hanya sekedar rencana tanpa aksi nyata, namun dibuktikan dengan kerja keras dan gotong royong.
Putri Sultan HB X, Gusti Kanjeng Ratu Bendara, yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Daerah Istimewa Yogyakarta, menyampaikan festival ini membuktikan bahwa budaya kita tidaklah kuno, karena budaya itu tidak lekang oleh waktu.
"Hanya saja, penyajiannya perlu didorong oleh supporting event yang mengikuti perkembangan zaman, tanpa mengurangi kesakralan dari budaya inti," kata GKR Bendara.
Adapun Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, berharap agar penyelenggaraan festival ini dapat menjadi instrumen untuk mengokohkan falsafah, tata nilai dan kreativitas dalam pengembangan perekonomian masyarakat dengan tetap berpijak pada akar budaya, adat dan tradisi.
Terdapat beberapa rangkaian acara dalam Festival Van der Wijck tahun 2022 ini, seperti Umbul Donga dan Selawat Pitutur, lalu pasar kuliner dan kerajinan, juga Van der Wijck Walk yang diikuti 100 pejalan kaki.
Selain itu, ditampilkan pula Tirta Hanuraga dan Golek ayun-ayun ‘Sidodadi – Cangkring’, pertunjukan Seni Badui ‘Sabilul Muslimin’, Jathilan ‘Sekar Naron’, dan beberapa pagelaran tari.
Festival Van der Wijck 2022 diharapkan memadukan pertanian dan pariwisata untuk mengangkat sekaligus mempromosikan potensi wisata di kawasan barat Sleman. Perhelatan ini pun menonjolkan aktivitas pertanian dengan suguhan hijaunya sawah dan panorama desa juga budaya kehidupan masyarakat desa Banyurejo.