Ketua DPR Desak Pengamanan Gedung Parlemen Diperketat

Your browser doesn’t support HTML5 audio

Jakarta, era.id - Ketua DPR Bambang Soesatyo mendesak untuk peningkatan pengamanan di Gedung DPR, pasca ditemukannya empat buah bom siap ledak serta sejumlah material bom berupa serbuk dan kabel dalam penggeledagahan di gelanggang mahasiswa Universitas Riau pada Sabtu, 2 Juni 2018. Diduga bom itu rencananya akan diledakkan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau dan DPR RI.

Desakan ini dia lakukan karena adanya MoU antara DPR dengan Polri terkait penambahan personil keamanan untuk Gedung DPR RI sudah di lalukan sejak beberapa bulan lalu. Dia juga meminta 'jalan tikus' untuk masuk ke Gedung DPR ditutup.

"Justru saya menilai lambat ini, saya mendesak supaya ditindaklanjuti terutama di titik-titik rawan, di area DPR-MPR ini, karena beberapa ada pintu-pintu masuk tikus yang harus segera di tutup dan kalau bisa sedikit mungkin pintu masuk ini, sehingga bisa dikontrol," katanya, di Gedung DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/6/2018).

Selain itu, Bambang meminta agar setiap pintu masuk dipasang metal detector.  "Metal detector juga dipasang di seluruh pintu masuk terutama di yang banyak kita-kita berkumpul atau bergerombol," katanya.

"Saya sangat mewaspadai sekali terutama yang di depan Pressroom, itu gaungnya luar biasa kalau meledak, tapi jauh lebih dasyat kalau meledaknya di ruang ketua DPR karena pasti seluruh media memberitakan karena ada wartawan, kan yang dikejar oleh teroris adalah gaungnya," tuturnya.

Bambang menghimbau, agar semua pihak waspadai ancaman sekecil apapun. Karena, katanya, jangan sampai terjadi di gedung ini. Apalagi, menurut dia, gedung DPR adalah simbol tempat para wakil rakyat berkumpul, sehingga gaungnya itu akan sangat berpengaruh sekali skala nasional.

Di sisi lain, Bambang juga mengingatkan, untuk semua pihak jika pengamanan di Gedung DPR ditambah dan membuat tidak nyaman atau terganggu.

"Makanya saya menghimbau kawan kawan nanti jangan terganggu karena untuk kemanan bersama. Kalau ada sedikit pengetatan mohon dimaklumi, kan untuk keselamatan kita bersama," tuturnya.

Baca Juga : DPR Jadi Target Teroris Riau

Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror bersama dengan Polda Riau menyita empat unit bom rakitan berdaya ledak tinggi dari hasil penggerebekan di Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Riau. 

Bahan peledak dan bom itu dirakit oleh tiga terduga teroris masing-masing berinisial Z, B, dan K. Ketiga terduga tersebut merupakan alumni Jurusan Pariwisata, Komunikasi dan Administrasi Negara Univeritas Riau pada tahun angkatan 2002 hingga 2005.

Bom yang memiliki daya ledak tinggi ini, atau setara dengan bom di Surabaya beberapa waktu lalu, ditujukan untuk meledakan di Gedung DPR RI dan DPRD Provinsi Riau.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan akan diledakkan di DPRD dan DPR RI," kata Kapolda Riau Irjen Pol. Nandang dilansir dari Antara, Sabtu (2/6) malam.