Sindir Aksi Wanita Bercadar di Sumut, Abu Janda: Perempuan yang Dibully karena Berpakaian Terbuka Berbesar Hati lah, Minimal Kalian Tak Jadi Teroris

ERA.id - Pegiat media sosial Permadi Arya atau yang akrab disapa Abu Janda berkomentar terkait dengan banyaknya wanita tak berhijab di Indonesia yang mendapatkan perlakuan tak mengenakkan berupa sindiran atau pun perundungan.

Melalui akun Instagramnya, Abu Janda mengunggah komentar netizen perempuan tak berhijab dengan pakaian terbuka yang mengaku takut terhadap wanita bercadar karena memiliki pengalaman buruk berupa dipelototi oleh sosok bercadar tersebut.

Selain mengunggah komentar, Abu Janda juga menyertakan gambar sejumlah wanita bercadar yang diduga terlibat terorisme.

Dan di dalam kumpulan foto tersebut salah satunya merupakan wanita bercadar yang menabrakkan dirinya ke kantor polisi di Sumatera Utara pada Selasa (22/03/2022).

Abu Janda pun memberi semangat terhadap kaum wanita yang pernah mengalami perundungan lantaran berpakaian terbuka.

Menurut dia, hal itu lebih baik karena tak pernah menjadi teroris ataupun menabrakkan diri ke kantor polisi.

"sudah sering kita dengar bagaimana wanita tak berhijab diperlakukan di negeri ini.. disindir, dinyinyirin, dipelototin, dibully di medsos, dll.. buat kaum hawa yang pernah dirundung karena berpakaian terbuka.. berbesar hati lah 💪 minimal kalian tidak pernah jadi teroris atau nabrakin motor ke kantor polisi," jelas Abu Janda pada Selasa (22/03/2022)

Tangkapan layar Instagram Permadi Arya 

Sebelumnya, seorang wanita yang diketahui bernama Fitri Arni Matondang (23) sengaja menabrakkan diri ke arah kantor Polres Pematangsiantar pada pukul 07.25 WIB, kemarin.

Kejadian itu pun menyebabkan kerusakan seperti kaca dinding SPKT pecah. Beruntung tidak ada korban jiwa dan luka dari petugas yang berjaga. Sementara itu, pelaku mengalami luka lecet pada dahi kiri dan langsung dibawa ke Klinik Polres Pematangsiantar untuk dilakukan tindakan Medis.

Menurut informasi, wanita yang diketahui merupakan warga Jalan HOK Salamuddin, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara itu mengaku benci kepada pihak kepolisian. Pelaku menyebut sakit hati terhadap polisi yang melakukan penembakan terhadap Laskar FPI di Km 50.