Jokowi Soal Industri Keuangan Syariah: Punya Masa Depan Cerah
ERA.id - Presiden Joko Widodo menyebut, industri keuangan syariah memiliki masa depan cerah. Menurutnya, dalam 10 tahun belakangan, aset-aset dalam industri tersebut terus meningkat bahkan di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menjadi pembicara di Global Islamic Investment Forum (GIIF) yang disiarkan di kanal YouTube BPKH RI, Jumat (25/3/2022).
"Industri keuangan syariah memiliki prospek yang sangat cerah. Dalam 10 tahun terakhir, aset-aset dalam pengelolaan dan bagian dari industri keuangan syariah meningkat lebih dari 300 persen, menjadi hampir mencapai 288 triliun US Dollar, bahkan di era pandemi juga terus meningkat," kata Jokowi.
"Pada tahun 2020, total aset meningkat sebesar 13,7 persen dan di tahun 2021 mengalami peningkatan menjadi_17,1 persen," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengaku senang menghadiri GIIF yang juga dihadiri oleh para pembuat keputusan serta pemain di industri keuangan syariah. Dia berharap dalam forum ini dapat menciptakan langkah-langkah terbaik untuk kemajuan industri keuangan syariah dunia di masa datang.
Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan Indonesia memiliki potensi besar dalam industri keuangan syariah dan industri halal. Dia mengungkapkan, pangsa pasar industri keuangan syariah diproyeksikan mencapai 3,69 triliun dolar Amerika Serikat pada 2024 mendatang.
Sementara pangsa pasar industri keuangan syariah di Indonesia, kata Jokowi, diproyeksikan mencapai 1,5 triliun dolar Amerika Serikat.
"Potensi ini sangat potensial untuk ditingkatkan. Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Indonesia memiliki jumlah jemaah haji terbesar di dunia dan sebagai negara penggerak industri perhajian yang terbesar di dunia," kata Jokowi.
Karena itu, Jokowi menekankan bahwa Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memiliki peran kunci sebagai penggerak perubahan untuk mengoptimalkan kondisi keuangan syariah melali bank-bank syariah dan investasi yang berada di dalam maupun luar negeri.
"Potensi kerja sama industri halal dan keuangan syariah harus terus diperluas, dikembangkan dengan berbagai pihak. Kerja sama antara layanan perhajian dengan industri keuangan syariah, dan dengan industri halal harus terus ditingkatkan," ucapnya.
Jokowi juga berharap, melalui forum GIIF ini dapat mewujudkan kerja sama untuk meningkatkan investasi yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi dunia, memfasilitasi kemajuan umat Islam dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat global.
"Saya yakin ekonomi syariah di Indonesia juga akan mempercepat terwujudnya kesejahteraan umat dan masyarakat Indonesia, berkontribusi mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendorong terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya.